× 18 ×

4.6K 280 6
                                    

Previously...

Giri berusaha menetralkan desir perasaan dan sensasi asing yang dirasakan. Tapi usahanya sia-sia karena setiap sentuhan Samuel hampir membuatnya gila!

"J-jangan di sini.."

Samuel tersenyum jahil, kecupannya beralih dari leher ke telinga Giri seraya bertanya dengan suara berat.

"Anh! J-jangan di kuping.. Samuel please.. k-kita ke kamar.."

Dan kini, 'Samuel Junior' telah menegang sepenuhnya.

××ו×××

Suara ciuman basah terdengar menyeruak ke seluruh penjuru kamar milik Samuel. Satu tangan Giri meremas erat jaket denim yang digunakan Samuel sementara yang lain menjambak pelan rambut bagian belakangnya.

Desah tertahan sahut menyahut menyapa telinga dua orang yang semakin bergairah karena nafsu.

Ciuman mereka terlepas, Samuel cepat-cepat melepaskan baju yang Giri kenakan dan melemparkannya asal ke sembarang tempat. Sekali lagi Samuel menciumi Giri dengan tergesa seakan besok ia tidak dapat melakukannya lagi.

Namun ciumannya tidak bertahan lama, Samuel harus segera berhenti karena merasakan dorongan juga pukulan dari Giri di sekitar dada dan bahunya.

"Hh.. pelan-pelan Samuel! Aku nggak ke mana-mana!" ucap Giri dengan nada kesal. Dadanya naik turun tak karuan karena pasokan oksigen pada pernapasan mulai menipis.

"Sorry.. i'll be more gentle now," tanggap Samuel, masih mencium Giri walau hanya sekilas.

Samuel segera beranjak untuk menuju lemari pakaiannya. Meninggalkan Giri yang kebingungan di atas kasur. Tetapi begitu tubuh Samuel kembali berbalik, mata Giri terbelalak.

Sebotol lube dan satu kotak kondom mendarat di sebelahnya setelah dilempar pelan oleh Samuel.

"K-kamu dapat ini dari mana..?" tanya Giri, mulai sedikit gemetaran sekarang.

"Beli lah, dari mana lagi? Masak mintain Theo?"

Giri susah payah menelan ludahnya kala Samuel selesai melepas seluruh atasan yang dikenakan kemudian merangkak kembali menaiki kasur.

Tanpa aba-aba, Giri tersentak karena sebelumnya dalam posisi duduk dan kini dibuat merosot sebab kakinya ditarik oleh Samuel yang dengan mudah menanggalkan celananya.

"Can you do me a favor?" tanya Samuel sembari menunduk untuk membawa kepalanya sendiri mendekati paha dalam milik Giri.

Begitu mendapat anggukan, bibir Samuel membuat senyum miring. Dia memberi jilatan pada paha di sebelah kanan wajahnya diakhiri sesapan sampai meninggalkan bekas. Membuat Giri yang diperlakukan demikian menegang, semakin bergetar.

"Jangan biarin orang lain liatin apa yang gue liat sekarang," lanjut Samuel, kini bibirnya bergerak menyentuh ujung penis Giri yang masih setengah tegang.

"Lo punya gue, dan lo juga berhak mengklaim gue sebagai kepunyaan lo."

Lalu suara desahan Giri terdengar seketika begitu penisnya masuk begitu saja ke dalam mulut Samuel. Ini pengalaman baru karena merasakan penisnya dioral oleh kakaknya sendiri. Diulangi! Oleh kakaknya sendiri! Samuel!

Kepala Giri refleks mendongak dengan desahan yang terus keluar tanpa bisa ia kontrol. Samuel menghisap penisnya dengan rakus seperti mengemut sesuatu yang terasa sangat enak.

"B-bentar! Hha.. Samuel lepas! Ak—ahh! keluar!" Giri berusaha mendorong kepala Samuel walau tubuhnya gemetaran karena kenikmatan yang dirasakan.

Samuel tidak mendengar, lidah dan mulutnya terus bermain memanjakan penis Giri. Sampai terdengar suara panjang yang menandakan pelepasan Giri di dalam mulutnya, barulah Samuel bergerak menjauh.

𝐆𝐈𝐑𝐈 | BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang