010. Galang Giola

31 4 0
                                    

010. Galang Giola

"My first love?"

_______

Di hari Senin yang cerah ini, untuk pertama kalinya kelas sepuluh angkatan baru mengikuti kegiatan upacara bendera. Entah ini kabar baik atau kabar buruk, tapi upacara bendera ini hanya berlangsung selama lima belas menit. Itu sih kata-kata dari anak OSIS, selebihnya lihat saja nanti.

Juga pertama kalinya bagi Giola, berangkat bersama Fealyn. Pagi ini ayahh Fealyn tidak bisa mengantar Fealyn sekolah, dan Fealyn sedang malas kalau harus mengendarai motor, makanya itu dia meminta Giola menjemputnya.

Mereka berdua baru saja tiba di tempat parkir sekolah, yang sudah ramai. Adanya upacara membuat waktu masuk sedikit lebih cepat daripada biasanya.

"Gil, helm lo ini bau banget apek, sumpah!" cibir Fealyn, sejujurnya helm itu tidak terlalu buruk juga baunya. Giola jarang memakainya, itu helm lama yang sudah lama tidak dipakai.

Giola mencabut kunci motor dari stok kontak, motornya sudah terparkir tata. "Masih untung lo gue kasih helm, tadi mah nggak usah aja, ya."

"Hehe, bercanda kali. Yaudah yok, masuk." Fealyn terkekeh. Dia memberikan helm itu pada Giola, Giola pun menaruhnya di spion bagian kiri, karena kanan untuk Giola.

"Yok," pungkas Giola, keduanya pun segera bergegas menuju ke kelas mereka. Sekedar informasi, hari ini ada perubahan dalam letak kelas mereka, yang tadinya ada di lantai satu, sekarang kelas sepuluh pindah ke lantai dua, mengharuskan mereka menaiki tangga.

_____

Tepat di arah tangga menuju lantai dua, Galang Agatyhias-berpapasan dengan Giselle, yang secara tidak sengaja. Mereka berniat ingin ke kelas masing-masing.

Baik Giselle ataupun Galang tidak ada yang membuka suara. Giselle sebenarnya tidak ada masalah dengan Galang, hanya saja Giselle terkadang kesal, kenapa Galang terus ikut campur urusannnya dengan Giola, sedangkan Galang, Galang tidak mempunyai masalah pada Giselle, Galang cuma tidak suka kalau sampai Giselle macam-macam dengan Giola. Mereka tidak mempunyai masalah satu sama lain, intinya masalah mereka adalah Giola.

"Gue nggak ada masalah ya, sama lo. Kenapa lo kelihatannya kayak nggak suka banget, sama gue?" celetuk Giselle berkata tiba-tiba.

Galang yang niatnya ingin menaiki anak tangga kedua, pun terhenti. "Gue nggak pernah nggak suka sama orang. Itu pendapat lo, aja."

Giselle terkekeh kecil. "Kalau gitu, lo mau, 'kan jadi temen gue?"

Galang menoleh kepadanya. "Sebelum lo jadi temen, bagusnya lo jadi temennya Giola dulu."

Mendengar Galang menyebut nama Giola, membuat telinganya serasa panas. "Giola, Giola, Giola! Masih banyak, cewek yang lebih perfect daripada Giola. Apa sih hebatnya cewek itu? Nggak lebih dari sampah masyarakat yang pantesnya tuh dibuang."

"Ternyata omongan lo, serendah diri lo," cecar Galang. Tidak perduli apakah ucapannya akan menyakiti Giselle atau tidak, intinya Galang lega bisa mengatakan itu pada Giselle Abilene.

Di sisi lain, Giola dan Fealyn sampai pada tempat itu, mereka berdua melihat Galang dan Giselle yang secara tidak sengaja sedang berduaan. Giselle yang menyadari kehadiran Giola dan Fealyn pun mencuri kesempatan ini untuk menyakiti Giselle.

GALANG & GIOLA ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang