024. Like Gummy Bear
"Lo baik, makanya gue suka."
_____
Tibalah saat di mana para murid SMAN 01 Jakarta menjalani ulangan harian, di mata pelajaran olahraga. Ada beberapa yang menyukainya, ada beberapa juga yang tidak suka pada mata pelajaran tersebut.
Suka atau tidak suka, mereka semua tetap harus mengikuti pelajaran yang berlaku. Seluruh murid kelas X sudah berkumpul lapangan, memakai seragam olahraga mereka.
'Prit-!'
Suara peluit kembali terdengar saat jam pelajaran olahraga. Mulanya Pak Vicky—sebagai guru olahraga mereka, melakukan pemasanan terlebih dahulu sebelum melakukan beberapa test. Agar tubuh mereka semua siap untuk melaksanakan ulangan harian ini.
Beberapa gerakan pemanasan sudah di lakukan, dan setelah itu selesai, Pak Vicky, meminta para siswa agar melakukan lari mengelilingi area sekolah, bukan lapangan, hanya satu kali putaran saja.
Di sini lah, terlihat sekali siapa yang benar-benar gigih dan niat dalam berolahraga, siapa juga yang terlihat tidak niat, dan malas bermalas-malasan saja kerjanya, contohnya adalah Giselle, cewek itu terduduk di tepi bawah pohon yang ada di sekolah, untuk istrirahat sejenak.
Berbeda dengan Giola yang sepertinya sangat niat mengikuti pelajaran olahraga seperti ini. Meskipun fisik Giola benar-benar lemah, namun itu tidak menjadi alasan untuk Giola bisa bermalas-malasan. Sejak tadi Giola berlari tanpa berhenti sekalipun. Membuat dirinya begitu gerah, terlebih terik matahari siang hari ini yang terasa menyengat dan membakar kulit.
Giola berlari, sesekali cewek ini mengelap keringat yang membasahi keningnya. Giola merasa sedikit pusing dan lemas, karena terus berlari sejak tadi. Namun sekuat tenaga Giola menahan dirinya agar tidak pingsan kembali, walaupun wajah dan bibirnya sudah pucat.
Lantaran terus berlari, membuat kunciran Giola menjadi tidak kencang. Tentu hal itu membuat Giola risih, karena seperti ada yang menganjal saja. Gadis ini pun bertekad untuk membuka kunciran itu, di sela-sela lariannya.
"Ah, susah!" gerutu Giola. Menguncir rambut sembari berlari ternyata sangat susah. Ya iyalah, mba Giola, lo ke mana aja.
'Brugh-!'
Giola terjatuh, tangannya dan baju olahraganya menjadi kotor akibat terkena kubangan air kotor, sisa genangan air hujan. Penyebab Giola sampai bisa terjatuh adalah ada seseorang yang mendorong tubuhnya itu dari belakang.
Giola segera bangkit, tanpa sempat membersihkan dirinya, Giola menengok dan berbalik badan, rupanya Giselle, dia yang sudah menganggu Giola.
"Kenapa lagi, sih? Gue ramal, kayaknya lo bakalan kesiksa ya, kalau seharian aja, nggak gangguin gue." Giola benar-benar jengkel. Sejak tadi Giola tidak mencari keributan sama sekali dengan Giselle. Tapi kenapa Giselle tiba-tiba menyerang dirinya? Cewek Gila.
"Nggak juga, sih. Gue cuma nggak suka aja, kalau ada cewek yang minus akhlak kayak lo, tapi hidupnya damai-damai aja, di sekolah." balas Giselle.
"Lo tuh emang pantesnya buat jadi sasaran bullying, terutama buat gue." lanjut Giselle, mengatakan itu seakan-akan tidak buat beban saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALANG & GIOLA ( End )
Подростковая литература#1 [ INI LAGI DI REVISI YAA SENG ] "Tekadnya kuat, sayangnya, sayapnya yang mudah patah." -nurhmanis in Galang & Giola. "Alang.... Ola bisa ke langit," -Giola Asyandhy. "Jaga sayap kamu, Ola. Kalau harus patah, maka kita harus patah bers...