026. Tanggal Spesial
"HADEPIN GIOLA, JANGAN TAKUT!"
____
Jam baru saja menunjukkan pukul setengah enam pagi. Itu artinya, Giola masih mempunyai banyak waktu untuk berleha-leha dahulu, sebelum berangkat ke sekolah.
Giola terbangun di jam lima pagi tadi, kemudian dirinya langsung saja mencari ponselnya, barang paling pertama yang dicarinya sehabis bangun tidur.
Bukan untuk membalas seluruh pesan yang dikirimkan Galang, melainkan untuk suatu kepeentingan Giola. Giola ingin berkonsultasi dengan dokter yang merawatnya, dan mengatur janji dengan dokter tersebut.
+62 8*********
Selamat pagi dokter,
05.32Pagi, Giola
05.33Ada apa?
05.33Saya mau tanya dokter, kira-kira kalau jadwal konsul saya, dimajuin aja jamnya?
05.34Oh, boleh
05.37Biar saya atur lagi nanti.
05.37Baik, dokter terima kasih atas pengertiannya🙏
05.40Giola segera mematikan layar ponselnya itu setelah selesai. Gadis ini sedang menarik diri dari interaksinya dengan Galang, sebab itu dia tidak ingin sekalipun membuka chat dari Galang, atau tidak tangannya akan gatal untuk membalas.
Seperkian detik kemudian, pintu kamar Giola, yang lupa dia tadi malam unci itu, ada yang membukanya. Disusul setelahnya, ada Giselle yang datang dengan tampangnya yang datar.
Huh, Giola sangat letih, sepagi ini, apakah Giselle akan memulai aksi-aksinya itu? Tolong lah, Giola seperti sudah kehabisan tenaga untuk menghadapi Giselle.
"Good morning, queen Giola. Lo tau, kan ini waktunya apa? Ya, ini waktunya buat lo, siapin sarapan paginya gue, Papah, sama Bunda. So, what you waiting for? Go now!"
Giola memutar kedua bola matanya, malas. "Setahu gue, semua penghuni di rumah ini masih pada punya tangan yang lengkap, ya? Terus kenapa bisanya cuma ngandelin gue doang?"
"Because you're my cinderella aka pembantunya kita. Udah deh, lo jangan banyak tanya. Sanah, kerja, gih." Giselle memaksa.
"Kan lo sendiri yang bilang, kalau gue di sini itu cuma jadi orang asing. Jadi, mendingan lo aja, sana, yang siapin sarapan, buat ortu lo itu. Gih, sana, biar lo bisa jadi anak yang berbakti sama orangtua lo." Giola menyuruh balik. Bukannya Giola malas, hanya saja dirinya sedang tidak bersemangat.
"Ck. Lo tuh bener-bener males banget, ya anaknya! Plus manja! Masa siapin sarapan aja nggak bisa. Lo mau gue laporin ke Papah?!" Giselle mendengus.
"Gih laporin sana. Cuma itu 'kan yang lo bisa."
"Giola!" teriak Giselle.
"Udah sana, ah, ganggu pagi gue aja, lo." ketus Giola.
Demi! Kalau pagi ini Giselle tidak bisa membalas Giola, maka Giselle akan melaporkan semua tindakannya Giola kepadanya, pada Adam. Supaya Giola bisa diusir dari sini, dan tidak diberikan hak apapun lagi, di rumah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALANG & GIOLA ( End )
Teen Fiction#1 [ INI LAGI DI REVISI YAA SENG ] "Tekadnya kuat, sayangnya, sayapnya yang mudah patah." -nurhmanis in Galang & Giola. "Alang.... Ola bisa ke langit," -Giola Asyandhy. "Jaga sayap kamu, Ola. Kalau harus patah, maka kita harus patah bers...