032. Something Wrong

18 3 0
                                    

032. Something Wrong

"Temen nggak tau diri!"

____

Tiba waktunya untuk Giola bersekolah. Jujur, dia sangat rindu pada temannya, Fealyn. Giola ingin sekali cepat-cepat bertemu dengan Fealyn, sekaligus meminta maaf karena Giola sudah mengabaikan chat dari Fealyn kemarin. Sumpah, Giola merasa tidak enak hati.

Giola bahkan sudah membawakan Fealyn kue coklat kesukaannya Fealyn, harap-harap dengan ini semua, Fealyn bisa memaafkan Giola dan mereka berbaikan kembali. Ya meskipun Giola belum tahu pasti Fealyn marah kepadanya atau tidak, tau Giola yakin, pasti ada perasaan kesal ketika pesan kita diabaikan oleh orang lain.

Dengan penuh semangat, Giola menaiki beberapa anak tangga, menuju ke lantai dua, ke kelasnya Giola. Dia sudah sangat tidak sabaran ingin memberikan Fealyn kue coklat tersebut.

"Giola!" seru seseorang dari belakang Giola, yang suara tidak mainstreem lagi bagi Giola.

Itu adalah suara Fealyn, kebetulan sekali, baru saja Giola ingin menemuinya di dalam kelas, rupanya Fealyn sudah ada tepat di belakangnya. Dengan perasaan girang, Giola membalikan badannya ke belakang, perlahan senyum Giola menjadi memudar, tatapan Giola berubah menjadi serius, ketika dia melihat siapa yang berada di samping Fealyn.

Zayn—cowok jangkung itu, yang akhir-akhir ini sering dibicarakan oleh Fealyn, cowok tersebut tengah berdiri gagah di samping Fealyn. Bahkan sambil bergandengan tangan. Giola sebenarnya tidak heran untuk yang masalah bergandengan tangan, tapi yang Giola herankan adalah, kenapa tiba-tiba ada Zayn di sekolah ini? Bukankah kata Giselle dia di luar kota Jakarta?

"Ini Zayn, pacar gue. Yang waktu itu gue ceritain ke lo." ujar Fealyn memperkenalkan Zayn pada Giola.

Kemudian Fealyn memperkenalkan juga Giola kepada Zayn.  "Nah Zayn, ini temen aku Giola, yang udah pernah aku ceritain ke kamu."

Sejenak Giola kebinggungan. Apa katanya? Pacar? Sejak kapan keduanya jadian? Bukannya Fealyn pernah bilang kalau dia tidak suka pada Zayn? Lalu kenapa mendadak mereka malah jadian? Romantis banget lagi. Begitu banyak persoalan muncul, tapi Giola mengabaikan itu semua.

"Giola..." seru Giola memperkenalkan dirinya sendiri kepada Zayn, dia menjabatkan tangannya kepada Zayn. Namun entah mengapa, Giola merasakan ada sesuatu yang menjanggal, dan aneh pada Zayn. Seperti ada sesuatu yang salah, dan sangat mencurigakan dari cowok tersebut. Hushhh, nggak boleh su'udzon gitu, La!

"Zayn." tanggapnya singkat. Zayn membalas jabatan tangan tersebut, lalu melepaskannya sedetik kemudian.

Fealyn tersenyum, pipinya mengembang, merasa senang karena teman terbaiknya, Giola bisa akrab dan berteman baik dengan pacarnya, Zayn. "Nah, udah 'kan perkenalannya,"

Giola masih ingat kalau dia harus mengasih buah tangan yang dia belikan khusus dan spesial hanya untuk Fealyn. "Oh iyya, Fel, gue ada—"

"Duh, nanti aja deh ya, kita ngomongnya. Sekarang gue mau nganterin Zayn dulu, ke perpus." potong Fealyn, membuat Giola yang tadinya ingin mengeluarkan kotak makannya yang berisi kue coklat untuk Fealyn, menjadi tertunda. Giola menutup kembali resleting tasnya.

"Oh iya Sayang, abis pulang sekolah kita beli kue rasa coklat, mau?" tawar Zayn, tangannya beralih merangkul Fealyn.

Fealyn menatap ke arah Zayn lalu menggelengkan kepalanya. "Ah, nggak deh, aku lagi nggak suka coklat, maunya yang pedes-pedes."

Satu tangan Zayn yang kosong menyubit hidung Fealyn sangat gemas. "Hmm-yaudah, kita beli bakso aci aja, ya?"

"Mauu!" sekarang Fealyn mengangguk dengan senang hati, wajahnya makin tambah-tambah girang saja.

GALANG & GIOLA ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang