Jangan lupa vote sama komen juga makasih
Kalok bisa jangan jadi pembaca gelap ya, komen vote sama follow juga. Ngehargain ide-ide yang dibuat oleh author makasih banyak
Happy reading ^^
_ooOoo_
"Pagi sayang"
"Pagi juga yah"
Ucap Karina sembari duduk di kursi samping ibunya.
Akhirnya Karina dan kedua orangtuanya melakukan acara makan paginya. Tidak ada suara kecuali sendok yang bergesekan dengan garpu. Tetapi keheningan itu pecah saat ibu Karina bertanya pada sang suami.
"Oh ya pah, kapan berangkatnya ke luar kota?, Besok atau nanti?"
"Nanti siang mah"
Mendengar ucapan sang ibu, sontak mata Karina menatap ayahnya yang berada di depannya. Karina terkejut mendengar ucapan sang ibu. Mengapa tiba-tiba saja ayahnya akan ke luar kota.
"Ayah mau ke luar kota?"
"Iya sayang, sementara ini kamu sama mamah dulu ya"
Raut wajah sedih Karina membuat kedua orangtuanya merasa gemes padanya.
Sang ayah pun sontak mengacak-acak rambut Putri semata wayangnya dengan sangat gemas. Amin merasa tidak tega meninggalkan anaknya dan istrinya sendirian di rumah. Tetapi apa boleh buat? Perusahaan menyuruhnya untuk mengurus saham yang ada diluar kota sana.
Jika amin menolak, maka dia akan dipecat dari perusahaan itu. Di zaman sekarang sangatlah sulit untuk mencari sebuah pekerjaan. Di zaman sekarang perusahaan kantor atau perusahaan lainnya lebih mengutamakan fisik manusia. Menurut mereka fisik manusia akan menjadikan daya tarik tersendiri bagi pelanggan yang ingin berkunjung di perusahaannya.
Jadi amin harus manfaatkan kesempatan ini. Agar dia tidak dipecat oleh perusahaannya.
"Cuma satu Minggu doang kok sayang, gak lama"
"Tapi kan y-
"Arin gak mau jauh-jauh sama ayah, arin nanti kangen"
Ucapnya memeluk tubuh ayahnya, seperti tidak ingin ayahnya ini pergi kemana-mana. Arin memang tidak suka ditinggal oleh ayahnya walaupun semenit.
"Arin Arin, coba liat ayah"
"Gak mau gak mau"
"Arin"
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUDRA [ 2 ] 21+
Fanfic⚠️ DIWAJIBKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA ⚠️ Cerita ini kelanjutan dari cerita sebelumnya, jadi diharuskan kalian membaca yang samudra versi pertama. Agar saat kalian membaca yang versi dua gak bingung. Setelah kepergian samudra, Karina Veronika memutusk...