Keadaan begitu hening dan hanya terdengar suara gesekan dari garpu dan sendok, selang beberapa menit keheningan itupun seketika buyar saat nur bertanya pada sang putri.
"Oh ya tadi Gavin kemari nyariin kamu terus mamah bilang kalok kamu lagi keluar, mamah suruh balik dianya gak mau yaudah mamah suruh dia tunggu kamu diluar. Mau bikinin teh tapi tadi mamah buru buru mau keluar juga, tadi kamu udah ketemu Gavin kan ngapain tumben kesini??"
"Mah"
Nur yang hendak memasukkan makanannya kedalam mulut langsung terhenti saat sang putri memanggil namanya.
"Arin mau mamah batalin pernikahan antara arin sama Gavin!"
Seketika sepasang suami tersebut saling bertatap muka saat mendengar sang putri mengatakan hal itu, bukan karena apa apa tetapi kemarin Karina dengan sadar dan mengatakan pada mereka jika dirinya menerima lamaran dari Gavin. Dan tiba-tiba tidak ada angin tidak ada hujan Karina ingin membatalkan lamaran tersebut.
"Kenapa, kalian berdua ada masalah??"
Tanya sang papah pada anaknya karena merasa khawatir jika pria itu telah menyakiti putri semata wayangnya.
"Arin gak mau tau mamah sama papah harus batalin pernikahan ini, Arin gak mau nikah sama Gavin titik!!"
Planggg!!!...
Dua sejoli tersebut semakin bingung saat putrinya meninggalkan meja makan tanpa memberi alasan mengapa dirinya ingin membatalkan lamaran dari Gavin, mereka semakin yakin jika ada sesuatu diantara Arin dan Gavin sampai sampai Arin berkata seperti tadi.
Sedangkan nur bingung harus berkata apa pada sahabatnya jika putrinya ingin membatalkan lamaran tersebut. nur sendiri juga sebenarnya tidak setuju dengan lamaran ini, tetapi karena waktu itu sahabatnya mendesak dirinya dan mendengar jika Karina setuju akan lamaran ini. Akhirnya, nur setuju karena melihat anaknya setuju dan nur yakin Karina mengatakan itu dengan penuh kesadaran diri. Disisi lain pula waktu itu Karina masih belum melupakan samudra, mungkin menjalin hubungan dengan Gavin bisa membuat Karina sedikit lupa dengan kekasihnya.
Tetapi dikemudian hari tiba-tiba samudra datang ke rumahnya dan mengatakan jika dia belum meninggal, dan akhirnya gadis itu melanjutkan hubungan mereka yang dua tahun telah berhenti.
Lamunan nur seketika buyar saat nama samudra terlintas didalam otaknya.
"Samudra"
Suaminya yang mendengar istrinya tiba-tiba menyebut nama samudra sontak mengerutkan dahinya bingung.
_ooOoo_
"Pssttpsss psssttt samudra!"
"Keluar mamah papah udah gak ada, ssttt samudra"
Ucap Karina pelan Karena takut jika dibawah sana mendengar suara Karina.
Tetapi nama yang dia panggil belum juga keluar dari persembunyiannya, Karina membuka setiap pintu mulai dari pintu almari pintu kamar mandi pintu ruang ganti bajunya. Tetapi nihil dia sama sekali tidak menemukan dimana pemuda tersebut, dia khawatir jika orangtuanya mengetahui samudra lebih dahulu. Memang samudra sudah sering kerumahnya tetapi entah mengapa Karina selalu deg deg an jika orangtuanya tau lebih dulu.
_ooOoo_
"Kenapa lewat dari belakang samudra?"
"Tante tanya loh!!"
ucap tegas nya saat mengetahui samudra jalan perlahan-lahan dari belakang rumahnya, yang ada dipikiran nur adalah apa yang dilakukan samudra dibelakang rumah nya. Sedangkan jika dia ingin bertamu dia bisa lewat pintu depan dan tidak perlu lewat pintu Belanda toh mereka juga sudah saling kenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUDRA [ 2 ] 21+
Hayran Kurgu⚠️ DIWAJIBKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA ⚠️ Cerita ini kelanjutan dari cerita sebelumnya, jadi diharuskan kalian membaca yang samudra versi pertama. Agar saat kalian membaca yang versi dua gak bingung. Setelah kepergian samudra, Karina Veronika memutusk...