“Agung?!”
“Iya, lo pulang sama gue ya?” tawar Agung. Memang Tuhan sangat baik, disaat genting ada seseorang yang datang dan menawarkan dirinya untuk mengantarkan Freya pulang.
Freya mengangguk, “Ayo pulang, gue capek banget.” ucapnya kepada Agung.
Agung berjalan menuju pintu mobil, membuka nya untuk Freya. Setelah itu, Agung menempatkan tubuhnya di kursi kemudi.
Freya menepuk jidatnya, “Duh, buku gue ketinggalan, bentar ya.” ucap Freya lalu meninggalkan mobil Agung.
Untuk menghilangkan rasa sepi didalam mobilnya, Agung menyalakan radio yang berada didalam mobilnya. Alunan lagu milik Judika yang berjudul 'Putus atau Terus' berhasil membuat Agung menyukai lagu itu.
Saat sedang menikmati alunan lagu milik Judika, tak sengaja sudut matanya menangkap jelas notifikasi pesan dilayar kunci ponsel milik Freya.
Agung terdiam sejenak, mencoba mencerna apa yang dia lihat. Notifikasi yang entah apa tujuannya dikirim dengan sangat lantang oleh Raihan. Terbesit rasa kesal dalam diri Agung, pesan itu sangat merendahkan Freya.
Rasa penasaran Agung tiba-tiba memuncak, dengan cepat Agung meraih ponsel Freya dan membuka pesan itu. Banyak hal yang Agung belum tau dari Freya, bahkan Agung baru tau Freya memiliki kekasih yang bernama Givan.
Satu persatu room chat Agung buka, dari Raihan, Aufa, sampai Givan. Agung tau perlakuannya melanggar privasi, tapi semua ini Agung lakukan karena ingin melindungi adik sepupunya.
Baru sedikit dia membaca room chat milik Freya pada nomer Givan, tak sadar Freya berdiri di depan mobilnya. Agung dengan sigap meletakkan ponsel milik Freya.