3. Sebenarnya Begini

12 2 0
                                    

"Agni!" Perempuan bertubuh mungil dengan rambut hitam terikat rapi itu berlari kecil menghampiri sang pemilik nama yang sedang berdiri di depan kelas. Agni hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya

Banyak temannya bilang, dia seperti bunga matahari yang selalu mekar dengan indah walaupun ketika musim dingin.

Langkahnya berhenti tepat di depan dua laki-laki yang notabanenya adalah seorang kapten, kapten futsal dan kapten basket, tentu masih sambil tersenyum, "Pagi, Cakra!"

"Pagi!" sapa Cakra dengan seulas senyum.

"Gak perlu lari juga, nanti jatuh," ujar Agni, perempuan itu terkekeh mendengar nasihat Agni yang terdengar seperti orang tua.

Kedua matanya lekat menatap sepasang manik mata hitam legam milik Agni, hingga laki-laki itu akhir buka suara, "apa?"

Senyum cerah kembali merekah, "nanti makan bakso di perempatan lampu merah yuk! Kata bunda lagi ada promo."

Sebelah alisnya terangkat, sedikit heran dengan perempuan itu hari ini. Namun, melihatnya tersenyum dengan kedua mata berbinar akhirnya Agni menjawabnya dengan seulas senyum, "iya."

Perempuan itu tampak senang lalu masuk ke dalam kelas. Cakra pun ikut tersenyum melihat tingkah kedua temannya itu.

"Anjani emang selalu seceria itu ya," ujar Cakra yang membuat Agni mengangguk, "lo nggak ada perasaan buat dia? Kayaknya dia suka sama lo."

Agni melihat Anjani yang sedang bercengkrama dengan teman sebangkunya dari balik jendela. Siapapun yang melihatnya, pasti akan mengira jika mereka adalah sepasang manusia yang sedang jatuh cinta.

"Dia ibarat anak burung yang harus dijaga." Mendengar jawaban temannya itu, Cakra hanya bisa tersenyum tanpa berkata apa-apa lagi.

Dari kejauhan, Gathari melihat bagaimana Anjani bisa dengan mudah berbicara dengan Agni dan beradu tatap seakan tidak ada yang melihat. Ini bukan sebuah hal yang asing, tapi selalu mampu membuatnya berhenti sejenak. Untuk tersadar beberapa saat, "beruntung ya dia."

Perempuan itu hanya bisa mengehela napas lalu kembali melanjutkan perjalanannya.

--

15/02/2023 - 22/02/2023

Always Be My MaybeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang