24. Pengumuman

5 1 0
                                    

Puncak festival sekolah digelar dengan meriah hari ini, menghadirkan talenta muda SMA Meganthara dan bintang tamu band lokal yang sedang naik daun. Bersamaan juga dengan pengumuman pemenang lomba-lomba yang digelar beberapa hari lalu.

"Sini, Thar!" seru Kalinda seraya melambaikan tangannya pada Gathari.

Gathari mengangguk ketika menemukan keberadaan sahabatnya itu. Saking ramainya, tempat duduk  hampir terisi penuh.

"Gue udah hapalin lagu Coldiac semalem, untuk berjaga-jaga," ujar Kalinda lalu terkekeh di akhir kalimatnya.

"Bagian nyanyi bareng emang paling seru, gue juga ada dengerin beberapa," sahut Gathari lalu meminum es jeruknya.

Kalinda tersenyum, "bagus, nanti kita bisa nyanyi bareng anak-anak di depan panggung. Ah gak sabar banget!"

"Oh iya pengumuman lombanya jam berapa?" tanya Kalinda.

Gathari memeriksa handphonenya, "berdasarkan rundown sih habis ini."

Kalinda memandangi Gathari sambil tersenyum penuh arti yang membuat perempuan itu mengerutkan dahi bingung, "lo kenapa?"

Perempuan itu melipat tangannya di depan dada seraya berujar, "gue bangga sama lo, sebagai saksi hidup yang lihat perjuangan lo di dunia perdebatan ini, gue terharu banget karena setelah ini lo gak jadi single fighter lagi, lo bisa ngewakilin sekolah di ajang yang paling bergengsi, so proud of you."

"Belum pengumuman, Lin, tapi gue terharu juga denger omongan lo," balas Gathari dengan sepasang mata yang mulai berkaca-kaca.

"Gue yakin seratus persen lo masuk tiga besar terbaik, Thar."

"Aamiin, makasi Lin, makasi juga Tuhan udah menghadirkan seorang Kalinda di hidup gue yang lempeng ini," ujarnya yang kali ini sambil memandang Kalinda sendu.

Pembawa acara naik ke atas panggung, lalu menyapa para siswa dan siswi yang hadir di lapangan. Setelah sambutan-sambutan, acara dilanjut dengan pengumuman lomba.

"Selanjutnya adalah lomba debat nih, waduh ini lombanya anak-anak yang jago beragumen dan pinter ngomong, mana nih suaranya yqng ikut lomba debat?"

Seketika suasana menjadi riuh dengan teriakan siswa dan siswi. Tidak heran karena debat menjadi salah satu bidang unggulan di SMA Meganthara.

"Wah udah ramai nih, Ren, pasti udah pada gak sabar ya, langsung aja kali ya?"

"Oke, juara ketiga lomba debat adalah Agni Argasatya ... juara kedua adalah Gathari Ishwara ... dan juara pertama adalah Ghana Pradirga, kepada para pemenang dipersilakan naik ke atas panggung ya."

Gathari tersenyum mendengar namanya disebut. Ia menoleh pada Kalinda yang tersenyum padanya, "maju sana, lo dipanggil itu, congrats ya bestie!"

Sementara di tempat lain, Agni pun juga tidak bisa menyembunyikan rasa senangnya. Anjani dan Cakra yang sedari tadi bersamanya pun ikut senang.

"Wih kerennya tiang benderaku satu ini, buruan naik sana, selamat ya," ujar Anjani.

Cakra mengangguk, "next level setelah sepak bola ya, Bro, congrats ya!"

Ketiga juara pun naik ke atas panggung untuk menerima piala dan merchandise, kemudian foto bersama. Setelah sesi foto bersama, para juara turun dari panggung.

Di belakang pangung, Gathari masih fokus menatap pialanya dengan berbinar, sampai Ghani berujar, "kemarin debat lo keren, Thar."

Gathari mendongak lalu tersenyum, "makasi, lo juga keren kemarin."

"Semoga kita bisa bekerja sama dengan baik ya didebat nanti."

"Tentu! Gue harap juga gitu."

Diam-diam Agni melihat interaksi itu dengan raut wajah yang seketika berubah kesal. Namun, buru-buru ia kondisikan seperti semula. Agni yang berwajah dingin. Tanpa berbasa-basi, ia pergi dari sana melewati Gathari begitu sana.

Gathari yang baru menyadari keberadaan Agni pun terkejut. Bukan hanya keberadaannya yang baru ia sadari, tetapi title Agni yang menyandang juara tiga lomba debat. Itu artinya mereka akan berada dalam satu tim yang sama untuk pertandingan debat nasional nanti.

"Apakah gue seneng kita satu tim?" Tanyanya lirih seraya memandang punggung Agni yang perlahan hilang di tengah kerumunan.

--

26/03/2024 - 27/05/2024

Always Be My MaybeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang