23. Luka Baru

856 187 14
                                    

Disclaimer : Cerita ini adalah fiksi dan murni dari fikiran penulis. Seluruh adegan dan pemeran disesuaikan dengan kebutuhan penulis

Don't forget to VoMent
Happy Reading!!!

Sejak kejadian tempo hari di rumah sakit, Abi berubah menjadi lebih pendiam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak kejadian tempo hari di rumah sakit, Abi berubah menjadi lebih pendiam. Abi seolah kehilangan gairah untuk melakukan apapun. Bahkan untuk sekedar mengobrol bersama Alice pun Abi seolah malas.

"Kenapa sih pak? Cerita-cerita lah Bi, sama temen lo yang semnejak jadi mahasiswa ini berubah makin ganteng. Nih liat, ptongan rambut gue keren nggak?" 

 Nih liat, ptongan rambut gue keren nggak?" 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Najis." Marlo dengan sigap menghindar saat Sean melemparinya dengan buntut udang, sisa cemilannya.

"Ah tai ah. Nggak paham banget gue lagi ngehibur Abi."

"Tapi nggak usah sok imut gitu, najis." Marlo mencibir Sean yang kembali meraih ponselnya entah untuk apa. Mungkin untuk memberikan pacarnya kabar.

Sementara di tengah keributan antara kedua temannya, Abi tetap bergeming. Ia tidak memiliki keinginan untuk bicara atau sekedar untuk menimpali ucapan kedua temannya. Selama hampir 2 jam mereka berkumpul di tengah kesibukan kuliah mereka, Abi hanya bicara sesekali saat ditanya soal Alice dan agendanya setelah ini.

Marlo sampai kehabisan bahan untuk membujuk sahabatnya itu untuk lebih banyak bicara. Dari sok-sok teriak waktu melihat berita Ronaldo pindah club, sampe pura-pura jatoh agar Abi tertawa sudah Marlo lakukan dan hasilnya nihil.

"Udah elah. Berisik lo tem." Marlo mendelik kesal pada Sean yang masih sibuk dengan ponselnya. "Rosie bilang, mereka udah otw kesini. Jadi mending lo diem sebelum ujung garpu ini nancep di tenggorokan lo" kata Sean sok galak.

"Sok galak lo semenjak punya pacar. Gak like gue."

"Najis!" mereka berdua kemudian sibuk saling ejek hingga membuat beberapa pasang mata di cafe tempat mereka bertemu hari ini melirik penasaran.

Tak berapa lama, sosok Alice dan Rosie terlihat memasuki cafe. Keduanya baru saja pulang sekolah dan datang karena Sean bilang kalau suasana hati Abi sedang tidak baik. Padahal Sean sendiri juga sedang mencari alasan untuk bertemu Rosie yang sudah sangat sulit untuk diajak bertemu karena perbedaan kesibukan mereka. 

Alice in A TrapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang