Happy Reading😘
****
***
**
*"Kamu jangan diem aja dong!"
"Aku jadi makin ngerasa bersalah tau."bibirnya secara tak sadar mengerucut lucu,ini kalau pacar nya tau bisa-bisa ada perang ke tujuh puluh satu lagi.soalnya gemesin bangett
posisi duduk bersampingan di kursi taman yang kebetulan saat ini sedang sepi karena Mahasiswa/i nya sebagian sudah pada pulang.
Semilir angin yang berhembus kencang dengan nakal nya menerbangkan rambut berwarna keemasan sang gadis, sampai-sampai menutupi sebagian wajah cantiknya,tetapi walaupun begitu tak dapat dipungkiri bahwa kecantikan si gadis pirang tersebut malah terlihat semakin bertambah berkali-kali lipat.
"Yaudah jelasin!." Titahnya tanpa melihat sang lawan bicara.
Si gadis pirang yang saat ini merasa kebingungan pun tak tahu harus memulainya darimana,ia takut kalau salah berbicara."aku bingung Ken."rengek nya memilin ujung rok yang sedang dipakainya itu.
Kenzo menghela nafas nya pelan,di raihnya jemari gadis itu untuk dia genggam."jelasin apa yang menurut kamu itu perlu untuk dijelaskan."ucapnya tanpa melepaskan genggaman yang sedang terjalin.
Kedua pasang mata itu kini saling beradu tatap,seolah sedang berbicara.adanya sedikit keraguan di mata gadis itu,namun si pria menegaskan dalam tatapan matanya bahwa semuanya baik-baik saja.
Tak tahu saja bahwa di balik tembok besar itu terdapat seseorang yang sedang menyaksikan interaksi keduanya,sorot matanya tajam serta tangan nya mengepal dengan kuat.
"Jeff,Rosie nya mana?" Tanya Alycia pada Jeffrey yang sedang berjalan menuju perpus seorang diri,kayak jomblo aja padahal kan sekarang udah bisa kalau mau pamerin pacar buat digandeng kemana-mana.
Medina dan Maureen yang berada disamping Alycia juga menatap heran,apakah kedua sejoli itu sedang ada masalah?tapi mana mungkin soalnya mereka tau betapa bucin nya Jeffrey pada Rosie.jeffrey bahkan sampai rela untuk menurunkan sedikit Ego nya agar hubungan nya tetap baik-baik saja,padahal yang kita tahu Jeffrey ini tipe pria yang tidak ingin mengalah
Jeffrey menggeleng tidak tahu,tadi sih Rosie sempat pamit kepadanya,untuk menemui Kenzo tapi dirinya tidak diberitahu dimana tempat nya."Gue gak tau,tadi sih dia izin mau ketemu Kenzo,palingan juga mau bahas buat projek akhir tahun."ucap nya nya,karena memang sebentar lagi acara nya akan segera di selenggarakan.
Alycia mengerutkan kening nya,ini si Jeffrey belum tahu atau memang belum diberi tahu oleh Rosie,bisa-bisanya dia berfikir pertemuan Kenzo dan Rosie ini adalah untuk membahas sebuah projek.
"Oh,thanks deh infonya kalau kayak gitu,Gue,Medin sama Maureen pamit yah mau nyusulin Rosie."Alycia pun mengajak kedua temannya itu untuk pergi mencari Rosie.
Namun sebelum melangkah jauh, panggilan dari Jeffrey itu menghentikan langkahnya." Kenapa Jeff?lo mau nitip sesuatu?"siapa tau kan Jeffrey mau nitipin sesuatu ke Rosie,ucapan cinta misalnya.
Jeffrey menggeleng,geleng aja terus."Nggak ada sih,cuman ini kalian bertiga mau ngapain sampai nyusul Rosie segala,ada hal penting apa emangnya?"nanya aja sih soalnya kenapa mereka pada mau nyusulin pacarnya itu,kan kalau ada perlu bisa nanti,kecuali urgent.
"Penting banget!soalnya ini menyangkut hidup dan mati." Alycia menjawab dengan menekankan kata hidup&mati,seolah itu memang benar-benar penting sekali.
"Iya,soalnya kalau gak disusul sekarang bisa ada perang ke tujuh nantinya Jeff." Sahut Maureen ikut mendramatiskan,
Medina hanya diam saja melihat aksi ke-dua temannya itu,mau ikutan tapi nanti image kalem dia ternodai.
KAMU SEDANG MEMBACA
All Is Love
RomanceWhat is called Love? Wheter Love is just relying on a word"I Love You"?