Chapter 14

992 113 11
                                    

Aloha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aloha...💛

***

Wang Yibo sama sekali tidak mempunyai rasa belas kasih padanya. Tangisan, rauangan, pukulan darinya yang terus ia lakukan sekuat tenaga pada tubuh pria itu, tidak menggetarkan niatnya untuk menyetubuhinya, merampas satu-satunya yang bisa ia banggakan di depan pasangannya kelak.

Xiao Zhan lebih memilih mati dari pada menyerahkan diri pada pria paling keji yang pernah dirinya kenal, Wang Yibo. Telinga pria itu seakan tuli, hatinya pun seolah membeku. Dia masih belum puas menciumi bibirnya, melumatnya rakus hingga bibirnya sobek karena ciuman pria itu yang terlalu bernafsu. Wang Yibo seperti kerasukan setan saat menjamah setiap inci tubuhnya.

Tubuh bagian depannya sudah dipenuhi dengan puluhan tanda merah pemberian Wang Yibo dan sekarang bibir pria itu bahkan berpindah ke area punggungnya. Menciumi kulit punggungnya, memberi jilatan dan kemudian menggigitnya untuk menambah bercak merah pada tubuhnya.

Bukan hanya itu, puncak dadanya terasa perih karena ia terus meremasnya tanpa henti, mengisapnya seperti seorang bayi yang sedang menyusu, menyiksanya dengan gigi dan lidahnya yang basah, membuat Xiao Zhan merasa semakin kotor. Tubuhnya kotor, dirinya tidak suci lagi.

Ibu Ayah... maafkan aku, maafkan aku tak bisa menjaga diriku sendiri!

"Hentikan." Ucap Xiao Zhan seraya menangis tersedu-sedu.

Saat Wang Yibo membuka paksa celananya, ia mencoba melawan dengan memberikan tendangan pada milik pria itu yang sudah tercetak jelas di balik celana bahan yang dia pakai. Milik pria itu tampak besar dan panjang. Tubuh berototnya tampak mengkilat karena keringat.

Xiao Zhan tidak mampu menahan genangan air mata yang terus berjatuhan. Kedua matanya tampak berat saat dibuka. Mata itu pasti sudah membengkak karena terlalu lama menangis. Napasnya terdengar tersedat-sedat, tubuhnya bergetar ketakutan menerima semua penyiksaan dari Wang Yibo.

Aku hancur! Aku lebih baik mati!!

Wang Yibo yang berada di antara kaki Xiao Zhan yang terbuka beranjak turun dan berdiri di hadapannya. Pria itu berdiri tegap, tampak besar dan berkuasa di matanya itu sedang memandangi tubuh telanjangnya yang terkulai menyedihkan. Xiao Zhan semakin meraung saat melihat pria itu melepas ikat pinggang dan menanggalkan celananya. Kini tubuh mereka sama-sama polos tanpa sehelai pakaian melekat di sana.

Xiao Zhan sontak bangkit, menyangah tubuhnya dengan siku tangan dan mundur di kepala rangang dengan kedua kaki, namun Wang Yibo tidak membiarkan itu terjadi. Dia menarik kaki kirinya dengan cepat hingga ia kembali pada posisi semula.

Wang Yibo mengangkat satu kakinya, lalu naik ke ranjang sambil menggigit betis hingga paha dalamnya dan sebelum sampai pada bagian paling sensitif, pria itu mengangkat kakinya yang lain dan meletakan di atas pundaknya. Dan tanpa membuang waktu, milik Xiao Zhan yang sudah tegang sedari tadi telah masuk ke dalam mulut panas Wang Yibo.

Renjana | YiZhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang