Chapter 19

907 112 15
                                    

Aloha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aloha...

Bonus update buat kalian karena udah rajin baca Renjana💛

***

Selama beberapa saat, Xiao Zhan dan Dylan masih terdiam membisu. Tidak berani berucap satu katapun ketika Wang Yibo sudah berada di samping mereka. Aura yang ke luar dari tubuhnya membuat mereka tak berani berkutik.

Wang Yibo seolah masa bodoh dengan pembicaraan mereka tadi, dia jutru mengambil blouse di tangan Dylan seraya menatap tajam pria itu, "aku tidak mengizinkanmu melihat tubuh kekasihku."

Xiao Zhan sontak membuka mulut mendengar kalimat yang barusan ke luar dari mulut Wang Yibo. Kekasih? Jadi sekarang Wang Yibo menganggapnya sebagai kekasihnya?

Dylan terkekeh pelan. Dia merasa sedikit santai sekarang, "astaga, dasar pria posesif. Baiklah aku akan memberikan kalian waktu beberapa menit untuk melepas rindu."

Saat Dylan sudah ke luar dari kamar, tangan kuat pria itu sudah menariknya dalam pelukan. Dia melempar blouse mahal itu hingga tangannya yang kosong mengangkat dagu Xiao Zhan dan mulut pria itu langsung memakan habis bibirnya.

Dirinya terkesiap menerima serangan tiba-tiba itu, mencoba menyesuaikan diri ketika tekanan bibir itu semakin menuntut, namun terasa lembut secara bersamaan. Wang Yibo seolah melampiaskan rasa rindunya lewat ciuman itu. Mulutnya yang sejak awal sudah terbuka, memudahkan lidah pria itu untuk masuk ke dalam dan bermain bersama lidahnya.

Astaga. Dia bahkan tidak memberikannya kesempatan untuk mengais oksigen lebih banyak. Bibir itu sama sekali tidak mau melepaskannya. Xiao Zhan tidak bisa melawan atau melepaskan jeratan tubuhnya yang sangat kuat. Kepalanya sedikit lelah terus mendongak sejak tadi hingga mau tak mau, ia peluk leher itu dengan erat. Membalas ciuman penuh nafsu itu, lalu mengangkat kaki untuk melingkari pinggangnya kuat. Wang Yibo menyambut responnya dengan seringai disela ciuman mereka.

Ciuman menuntut dan basah itu berlangsung lama, bahkan ia tidak sadar Wang Yibo sudah membawa tubuhnya berbaring di atas ranjang. Pria itu menindihnya hingga ia harus menahan bobot berat tubuh besar itu.

"Yi__yibo." Ia mengusap rambut pria itu saat bibir itu turun ke rahang dan lehernya, "jangan membuat tanda, ya?!" Jilatan lidah dan gigitan gemas Wang Yibo di lehernya sepertinya akan meninggalkan ruam baru. Padahal kissmark yang dia tinggalkan beberapa hari lalu sudah memudar, tapi belum benar-benar hilang.

"Aku merindukanmu, sayang." Wang Yibo mengangkat kepalanya hingga ia bisa melihat manik sepekat malam itu masih sama. Masih sama membuatnya terpesona sejak awal pertemuan mereka. Astaga! Dia tersenyum, senyumanya begitu indah sampai ia tak mau sedetikpun mengalihkan pandangan.

Xiao Zhan terdiam memandang mata itu, melihat lekukan senyum di ujung bibir yang selalu menciumnya, mengamati hidung bengir itu... semuanya. Semua yang ada pada wajah Wang Yibo membuatnya terpesona. Jantungnya bergemuruh ribut, seolah menyetujui semua isi pikirannya.

Renjana | YiZhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang