Chapter 22

1.1K 116 18
                                    

"Aku akan menikahinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aku akan menikahinya. Namun sebelum itu, aku akan membuatnya hamil anakku."

"Jangan gila! Xiao Zhan pemuda baik-baik. Dia tidak akan terima jika kau melakukan itu."

"Aku tahu. Dia pernah mengancam untuk bunuh diri ketika aku akan menidurinya."

"Sesuai dugaanku. Xiao Zhan tidak seperti para mantanmu dan kau tahu itu."

"Tentu saja. Aku akan menunggunya menerimaku seutuhnya. Sedikitnya dia mulai luluh padaku."

"Dan kau juga, Yibo. Kau harus mengakui kalau kau jatuh cinta padanya. Jangan mengelak!"

"Aku memang mencintainya. Tapi aku tak mau Xiao Zhan menyadari itu. Jangan sampai dia akan memanfaatkan itu agar bisa meninggalkanku."

***

Setelah panggilan telponnya bersama Dylan selesai, ia pun kembali ke kamar. Namun saat tiba di depan pintu, suara perbicangan masuk di pendengarannya. Xiao Zhan, punggung sempit itu berselonjor di atas ranjang dengan ponsel menempel di telinga. Dia sedang menelpon seseorang. Suara Xiao Zhan yang lembut dan terkadang terdengar serak membuatnya bergairah.

Sebelum memutuskan untuk mendekati Xiao Zhan, ia sudah lebih dulu mencari tahu latar belakang pemuda itu. Dia seorang mahasiswa semester lima di Universitas XX dan secara kebetulan sedang menjalankan program magang di perusahaannya.

Keluarganya tinggal di kota Chongqing. Xiao Zhan anak pertama dari dua bersaudara. Ayahnya bernama Xiao Yixing, bekerja sebagai guru bahasa dan ibunya bernama Victoria, membuka toko kue tidak jauh dari rumah mereka. Xiao Linyi adiknya, siswa tahun kedua di sekolah menengah atas dan bersekolah di tempat ayah mereka bekerja. Meskipun Linyi adiknya, tapi dia jauh lebih tinggi dari pada Xiao Zhan yang betubuh pendek dan mungil.

Wang Yibo belum pernah berkencan dengan pemuda biasa seperti Xiao Zhan sebelumnya. Orang yang pernah bersanding dengannya paling tidak seorang artist, model atau seorang pengusaha sama sepertinya. Umur mereka juga terpaut jauh, dua belas tahun. Tapi ia tidak keberatan dengan itu.

"Aku sehat ibu. Beri tahu ayah dan Linyi kalau aku merindukan mereka." Tawanya mengudara. "Magangku sebentar lagi selesai dan setelah itu aku akan pulang karena bertepatan dengan libur semester."

Pulang?

Tidak bisa.

Rasanya, Wang Yibo tak mau membiarkan Xiao Zhan pergi meninggalkannya begitu saja seolah pertemuan mereka tidak pernah terjadi. Xiao Zhan tetap harus bersamanya, selalu di sisinya meski dengan cara licik sekalipun. Wang Yibo benar-benar harus membuat Xiao Zhan hamil anaknya agar dia tidak bisa pergi meninggalkannya begitu saja.

Ahh... Wang Yibo tergila-gila pada pemuda mungil itu!

Wang Yibo jatuh cinta hanya karena menatap manik coklat madu yang tampak indah itu, membiusnya sejak awal mereka bertemu. Ia tidak percaya pemuda itu bisa merobohkan benteng pertahanan yang sudah ia bangun bertahun-tahun dan membangkitkan sesuatu dalam dirinya yang sudah lama tertidur.

Renjana | YiZhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang