Chapter sepuluh : Kita dan hujan waktu itu ─⸙‌ 📜.

58 18 2
                                    

HAI HAI HAI!!!

SELAMAT DATANG DI

CHAPTER TERBARU

JANGAN HANYA DI VOTE

TAPI DI BACA JUGA

Komentar dan like dari
Kalian sangat berarti ✨✨

Komentar dan like dariKalian sangat berarti ✨✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____________________________________

Rintikan hujan mulai terjatuh satu demi satu, hawa dingin terasa menusuk hingga ke tulang.
Karla  sedang terduduk di tengah halte bus menunggu bus yang entah kenapa tak kunjung datang.

"Kenapa engga ada bus ya?. "
Tanya karla, yang mulai jenuh
Akan keadaan.

Hujan semakin deras ia turun tak karuan. Karla mulai jenuh dan marah. bagaimana tidak ia sudah menunggu
Lebih dari satu jam, ditambah lagi ia begitu lelah setelah interview pekerjaan sebagai tukang kerja paruh waktu di sebuah minimarket.

Hingga ketika karla tengelam dalam lamunan, tiba-tiba seorang lelaki tinggi yang menggunakan kaos hitam dengan jaket hitam yang selaras dengan celana nya, datang dengan berlari sambi mengangkat tasnya untuk melindungi kepala nya dari hujan.

Karla pun sempat berargumen bahwa seperti nya ia mengenali lelaki tersebut, hingga ketika ia sampai karla baru menyadari bahwa itu adalah Alaska.

"Alaska ini lo kan?. "
Tanya karla yang melihat ke arah
Alaska yang sedang berdiri di samping nya dengan tatapan
Yang berfokus ke arah hujan yang
Turun membasahi bumi.

"Ehh karla!, lo ngapain disini?. "
Tanya Alaska.

"Gw baru pulang interview
Terus kejebak hujan, dan lo
Kenapa bisa sampe sini?. "
Tanya karla pada Alaska.

"Gw baru pulang dari
Kelas lukis. "
Jawab Alaska yang langsung
Duduk disamping karla.

"Lo bisa ngelukis?. "
Tanya karla yang
Penasaran pada Alaska.

"Iya kar, gw pengen
Jadi Seniman kayak almarhumah
Ibu gw. "
Ucap Alaska yang sedikit
Menunduk kebawa dengan
Perasaan yang terlihat
Sedih.

"Tapi mama lo yang ini
Masi hidup?. "
Tanya heran karla.

"Sebenarnya dia itu ngasuh
Gw dari Panti asuhan pas
Umur gw baru 8 tahun. "
Balas Alaska.

"Maaf Al gw engga tau. "
Ucap karla yang merasa
Tak enak hati pada Alaska.

"Engga papa kok, seharusnya
Gw yang minta maaf udah
Cerita masalah keluarga gw ke
Elo. "
Balas Alaska.

"Kita kan temen jadi harus
Saling berbagi perasaan mau
Itu duka atau kebahagiaan sekali
Pun. "
Ucap karla dengan mata yang berbinar kearah Alaska.

"Makasih ya kar lo udah
Ngertiin gw, padahal gw udah
Pernah jahat sama lo. "
Ucap Alaska pada karla
Matanya berbinar terang
Bahkan tak kala itu karla sedikit
Terdiam tak percaya bahwa Alaska punya wajah yang begitu tampan dan bersih.

"Lupa in aja tuh kejadian. "
Balas karla Yang awalnya sedikit salting dengan wajah Alaska yang terasa begitu dekat dengan nya namun ia tak terlalu memikirkan hal tersebut karena bagi karla cinta hanyalah membuang waktunya untuk menjadi seorang penulis.

Mendengar Jawaban karla yang terdengar santai Alaska kagum padanya karena ia tak pernah menemukan orang sebaik dan sesantai karla. Tanpa ia sadari Alaska tersenyum tipis ketika memandangi wajah berbinar milik karla.
Tanpa sengaja ia mulai kagum melihat karla yang ternyata sangat lah cantik jika terus ditatap.

Ketika sedang asyik memandang karla, karla menatap nya dengan heran. "Lo kenapa Al liatin gw
Kayak gitu. " Ucap karla. Yang terheran dengan sikap Alaska yang sedikit aneh.

"Engga ada kok, gw boleh
Minta sesuatu engga. "
Ucap Alaska.

"Minta apa Al?. "
Tanya karla.

"Gw boleh ngelukis lo
Engga?. "
Tanya Alaska.

"Boleh banget!. "
Seru karla.

"Oke kalau gitu coba kasih
Senyum terbaik lo ke gw. "
Ucap Alaska pada karla yang menjawab Oke, Alaska pun segera pindah dengan menarik satu kursi yang terletak di sana kehadapan depan karla.

Tak kala itu tiba-tiba karla tersenyum dengan senyum yang begitu menawan yang tak pernah di lihat oleh
Alaska sebelumnya. Hingga Alaska mulai tersenyum tipis dengan gumam dalam hati "lo emang cantik kar. "
Ucap Alaska dalam hati.

Alaska pun segera mengeluarkan alat
Lukis miliknya yang terletak di dalam tasnya. Ia menyiapkan semuanya dan mulai melukis karla yang tersenyum dengan begitu menawan di dekatnya.

Beberapa saat kemudian lukisan tersebut selesai tepat ketika hujan berhenti, Alaska menunjukkan lukisan indah tersebut kepada karla yang sedang asyik tersenyum tanpa henti.

"Liat nih lukisannya bagus engga?. "
Tanya Alaska yang mulai berjalan ke arah karla untuk menunjukkan lukisannya yang sudah siap ia lukis.

"Ya ampun ini bagus banget Al!!. "
Seru karla yang tersanjung dengan lukisan yang di buat oleh Alaska.

"Lo suka?. "
Tanya Alaska.

"Iya gw suka banget!!. "

"Kalo lo mau lo bisa bawa pulang tuh lukisan. "
Ucap alaska.

"Beneran nih. "

"Iya masak gw boong. "

"Makasih Alaska. "
Ucap karla sambil tersenyum ke arah alaska dengan bahagia. Melihat senyum karla tiba-tiba saja jantung Alaska seolah bertebar tak karuan.

"Jantung gw kenapa jadi bertebar gini sih?. "
Tanya Alaska dalam hati.






Bersambung.....




Rekomendasi lagu:


Makasih yang udah
Mampir 🌱🌱.

Areksa Berdialog | [ COMPLETED] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang