pantai 𝟠

1.3K 255 22
                                    

Pukul delapan pagi, Helia sudah sibuk membongkar koper dan mengeluarkan alat perangnya. Wanita itu sudah selesai mandi dan kini hanya mengenakan bathrobe, sibuk duduk di depan kaca dengan alat catok serta make upnya.

Malvian yang baru sadar dari tidurnya hanya melihat semua tingkah ribet sahabatnya.

"Mandi sana, abis ini kita ke pantai."

Malvian mengernyit mendengar ucapan Helia. "Ngga mau ke tempat lain aja? Kemarin kan udah ke pantai."

"Kemarin kan cuma sebentar, itu juga udah malem. Gue mau berjemur hari ini." Ucap Helia dengan bibir mendecak.

Kemarin mereka berdua terlalu lama menghabiskan makanan, jadi saat mereka ke pantai cuaca sudah mulai dingin.

"Ngapain berjemur, nanti tambah item."

Helia melempar remot kecil tepat mengenai pipi Malvian, mengabaikan pria itu yang sudah meringis.

"Ini tuh coklat ya! Lagian ngga coklat banget, masih bisa lah dibilang putih." Ucap Helia dengan acuh.

Memang kulit Helia tidak hitam, masih termasuk jajaran putih, hanya saja jika dibanding kulit Malvian, kulit Helia memang terlihat lebih gelap.

"Mandi cepetan."

Malvian segera beranjak untuk mandi bebek, sebenarnya ia tidak begitu suka mandi pagi. Karen, menurut Malvian badannya sudah bersih saat ia mandi pada malam hari.

Selagi Malvian mandi, Helia mengenakan bikini yang belum pernah ia pakai itu. Warna kuning sangat cocok di tubuhnya.
Setelahnnya, ia mengaplikasikan sunblock di seluruh tubuhnya agar tidak terbakar.

Bunyi pintu kamar mandi terbuka, Malvian keluar dengan hanya memakai celana pantai berwarna hitam memperlihatkan otot perutnya yang terbentuk sempurna.

"Nih pake, biar ngga item." Ucap Helia dengan menekan kata hitam.

Malvian membuka sunblock yang diberi Helia, memakainya di tubuh yang akan terkena paparan sinar matahari.

"Terbuka banget, ngga ada baju lain?" Tanya Malvian pada Helia yang masih asik mengaplikasikan lipstik di bibirnya.

"Namanya juga bikini, masih oke kok ini." Jawab Helia dengan sedikit kesal.

Bikini yang dipakai Helia tidak terlalu terbuka menurut wanita itu, modelnya pun bukan tali spaghetti yang hanya menutupi area penting. Model bikini yang helia pakai mempunyai model underwear hotpants dua senti di bawah bokong dan model bra yang memperlihatkan belahan dada hanya sedikit.

"Itu juga kenapa pake make up. Mau dangdutan apa berjemur?"

"Anjir, banyak komen lo! Gue cuma pake alis sama lipstik. Udah deh, lo diem aja, ngga usah komen komen penampilan gue!"

Malvian tertawa kencang, suka sekali ia menggoda Helia yang memang tidak suka jika penampilannya dikomentari siapa pun. Malvian juga tau, sebenarnya wanita itu hanya menginginkan berfoto di setiap tempat, berjemur adalah alasan kesekian.

"Gitu aja ngambek." Ucap Malvian dengan elusan di kepala Helia.

"Sarapan dulu. Mau di hotel atau restoran deket pantai?" Tanya Malvian sambil memakai kemeja putih tipisnya.

Wajah Helia langsung berseri, ia beranjak mengambil hoodie cream milik Malvian untuk ia pakai. "Restoran deket pantai."

"Cepet banget kalau makan."

Malvian senang saat Helia seperti bayi panda yang manja. Tidak pernah jauh jauh dari dirinya, mengikuti kemana ia pergi, tidak menolak bahkan melepas genggamannya. Mana bisa ia melewatkan kesempatan seperti ini.

UnnaturalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang