05. Menginap

148 115 8
                                    

Melihat pintu rumahnya yang sedikit terbuka Nindya sedikit berlari takut jika rumahnya itu kemalingan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melihat pintu rumahnya yang sedikit terbuka Nindya sedikit berlari takut jika rumahnya itu kemalingan. Nindya menyimpan sepatunya kedalam rak dengan asal dan membuka lebar-lebar pintunya yang ternyata ada Dania, mama nya yang sedang duduk di ruang tamu.

"Loh mama kok udah pulang, kirain Nindya ada maling yang masuk rumah kita."

Dania tertawa pelan melihat tingkah laku anaknya yang tadi masuk ke dalam rumah dengan wajah panik. "Mama nggak enak badan jadinya di suruh pulang sama Bu Rumi." Bu Rumi adalah pemilik toko butik tempat bekerja Dania setelah hampir 1 tahun ini.

"Ya udah mama istirahat aja di kamar, Nindya juga mau istirahat ma kepala Nindya pusing," ucap Nindya.

"Ya udah mama ke kamar ya, kamu makan dulu baru istirahat," ucap Dania seraya bangkit dari duduknya dan meninggalkan Nindya sendirian di ruang tamu.

Setelah melihat Dania memasuki kamarnya, Nindya langsung masuk kedalam kamarnya juga. Nindya merebahkan dirinya di atas kasur tanpa mengganti pakaian sekolah nya terlebih dahulu.

Pikirannya teringat dengan ucapan Alfarez tadi siang di uks setelah kepergian Aya dan Aruna. Dia bilang bahwa Nindya terlalu memforsir tubuhnya dengan kegiatan-kegiatan yang dia lakukan sehingga menyebabkannya seperti ini, di tambah lagi karena dia yang belum makan sejak kemarin.

Nindya juga merasakan itu semua, beberapa hari ini Nindya selalu tidur larut malam. Itu karena tugas-tugas yang di berikan oleh guru-guru. Jika Nindya paham pasti Nindya akan mengerjakannya dengan cepat, tapi masalahnya dia tidak mengerti maka dari itu dia harus belajar lagi mencari referensi dari buku atau web mana pun dan mempelajarinya.

Nindya mengambil ponselnya setelah mendengar ada notifikasi masuk. Ternyata pesan dari grup kelasnya, yang memberi tau bahwa besok libur karena ada rapat kerja guru dan tenaga kependidikan sekolahnya. Nindya tentu sangat senang karena semenjak kelas 12 ini belum ada libur kecuali di hari Sabtu dan Minggu.

Nindya bisa menghabiskan waktunya dengan maraton novel, karna banyak sekali novel yang belum dia baca karena kesibukannya di kelas 12. Ternyata kelas 12 itu tidak se-menyenangkan yang Nindya bayangkan.

Saat mendengar notifikasi masuk kembali yang ternyata itu pesan dari grup nya dengan Aya dan Aruna, Nindya membukanya dan membaca pesan Aya yang mengajak untuk menginap di rumah dirinya yang di setujui oleh Aruna. Karena jika Nindya yang menginap di rumah antara mereka berdua pasti tidak akan di setujui oleh Dania, lagipula Nindya tidak ingin meninggalkan Dania di rumah sendirian.

Nindya megetikan balasan ke dalam grupnya, Dia senang-senang saja jika Aya dan Aruna akan menginap, Dania juga pasti ikut senang karna rumahnya akan sedikit ramai. Apalagi mengingat perilaku Aya dan Aruna yang tidak bisa diam dan sedikit berisik.

Nindya membereskan kasurnya yang sedikit berantakan, kemudian menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya sebentar.

Nindya keluar dari kamar mandi setelah menghabiskan waktu 15 menit. Nindya memakai baju santainya, dengan memakai celana panjang berwarna hitam selutut dan kaos berwarna coklat pendek. Nindya memutuskan untuk menunggu Aya dan Aruna di ruang tamu, Nindya juga ingin meminta izin terlebih dahulu kepada Dania, meskipun pasti nantinya akan di izinkan.

ANAFAELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang