~|| Percayalah, orang yang menunggumu dengan sabar adalah orang yang rasa cintanya teramat besar padamu ||~
Jayden Anggara. Terjebak dalam ikatan bernama friendzone memang menyakitkan. Tapi, menyukai gadis yang sama dengan sang Kakak lebih menyakitk...
Minggu pagi yang mendung tak menyurutkan semangat Vio untuk ke kampus. Hari ini Vio harus berangkat KKN disebuah desa. Namun sebelum itu, diadakan upacara pemberangkatan terlebih dahulu. Ia sudah siap dengan setelan kemejanya. Tak lupa ia mengirimkan sebuah pesan ke pacarnya.
Setelah itu, Vio meraih jas almamater yang digantung dibalik pintu dan keluar dari kamar.
Di meja makan, sudah ada Kara dan Jay yang duduk disana. Ia menarik satu kursi lalu duduk di kursi tersebut.
"Papa mana Ma?" tanya Vio. Semalam, ia melihat Papanya pulang.
"Udah berangkat tadi pagi banget."
"Papa udah tau?"
"Udah. Semalam Mama kasih tau. Dan Papa kamu setuju."
"Syukur deh." Jay tak mengerti dengan pembicaraan mereka. Ia memilih diam dan lanjut makan.
Sementara itu di tempat lain, Lily saat ini sedang bersama Fasya di CarFreeDay. Untuk jajan tentunya. Mereka sedang duduk lesehan menyantap pesanan buburnya.
Tingg
Ponsel Lily berbunyi menandakan sebuah pesan masuk. Ia meletakkan mangkuk buburnya kemudian mengecek ponselnya.
KakVi ❤
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kak Vi ganteng banget ya ampun pacar gue." Fasya menatap datar kearah Lily.
"Gue sedih kita bakal LDR-an. Huftt...." Lily mengetikkan pesan balasan.
Hati-hati ya kak| Jangan lupa kabarin aku| Love uu...|
____________
Bisingnya suara klakson yang bersahutan di lampu merah membuat Jay berdecak kesal. Kalau saja bukan permintaan dari Kara, ia pasti sudah duduk manis didepan tv menonton film kesukaannya.
Saat ini ia tengah berada diperjalanan menuju ke sebuah pusat perbelanjaan. Biasa, belanja bulanan. Mobil Jay berhenti di parkiran. Setelahnya, ia masuk mengikuti langkah Mamanya.
"Beli sayuran dulu ya, dek."
Jay mengekor dibelakang kara sambil mendorong troli belanjaan. Kara memasukkan barang-barang yang diperlukan. Mulai dari sayur, buah, dan lain-lain. Jay terus mengikuti dari belakang.
Sampai di stand makanan seafood, Kara melihat-lihat berbagai ikan yang ada di freezer. Ia mengambil udang, dan cumi-cumi.
"Kamu suka udang, kan dek? Mama beliin buat kamu." Jay tersenyum.