[8] Sena

39 3 1
                                        

Hari ini, Lily sudah masuk sekolah seperti biasa. Ia sudah lebik baik daripada kemarin. Seperti biasa, ia berangkat sekolah dibonceng Jay. Lily keluar menghampiri Jay yang sudah siap dengan motornya didepan gerbang rumahnya.

"Udah sehat?" tanya Jay.

"Udah dong. Gue gitu loh."

"Ayo naik." Lily segera naik ke motor Jay dan tak lupa berpegangan pada baju seragam Jay. Setelahnya, Jay melajukan motornya.

Jalanan menjadi sedikit licin setelah semalam diguyur dengan hujan yang lumayan deras. Jay menghentikan motornya saat lampu didepannya menyala warna merah.

"Ly, nanti pulang sekolah ikut gue ke panti mau?"

"Ke panti?" Lily sedikit mendekatkan wajahnya ke samping. Agar ia mendengar lebih jelas apa yang di katakan Jay.

"Iya. Mau gak?"

"Boleh deh. Gue juga pasti gabut dirumah sendirian. Mama sama Papa pulangnya malem."

"Oke." Jay kembali melajukan motornya saat lampunya sudah berganti hijau.

_____________

Seperti janjinya, saat ini Jay dan Lily sudah berada di panti asuhan yang biasa Jay datangi. Disana, terlihat beberapa anak yang sedang bermain kelereng di halaman depan. Mereka pun bersorak kegirangan saat melihat Jay datang.

"Wahh, kakak datang lagi!"

"Kakak datang sama siapa?"

"Pacarnya ya??"

Sahutan-sahutan itu hany dibalas senyum manis Lily. Lily berjongkok menyamakan tinggi dengan 3 bocah didepannya.

"Kenalin, nama kakak Lily."

"Nama kakak cantik. Kaya nama bunga kesukaan Tisya." kata Tisya. Bocah perempuan berusia 5 tahun. Lily mengacak rambut Tisya karena gemas.

"Bunda Nawang dimana?" tanya Jay.

"Ada kok didalam. Ayo kak masuk."

"BUNDAA! ADA KAK JAY DATANGG!" mereka berteriak sambil berlari menghampiri Nawang.

"Aduhh kan udah bunda bilangin jangan lari-lari. Nanti kalau jatuh gimana?" mereka menyengir. "Hehe maaf bunda." kata Tisya.

"Eh ada nak Jay. Duduk dulu nak." Jay dan Lily pun duduk. "Tumben kesini nggak sama yang lain Jay."

"Iya bunda. Sengaja mau ngajak Lily kesini. Sekalian mau main sama anak-anak."

"Oh jadi ini yang namanya Lily. Cantik ya." Lily tersenyum malu. Pipinya bersemu merah. "Ah bunda bisa aja. Lily jadi malu."

"Assalamualaikum." ketiga pasang mata itu beralih mengarah ke pintu.

Ira datang dengan seragam serta tas yang masih ada dipunggungnya. Dibelakangnya ada seorang cowok yang datang bersamanya. Ira menghampiri Nawang dan mencium tangannya.

"Pulang sama Sena lagi Ra?" tanya Nawang. "Iya bun. Dia mau mampir main sama anak-anak katanya."

"Udah daritadi Jay?" tanya Ira.

"Baru aja kok Ra."

"Ohh.. Ya sudah aku kekamar dulu ya bun." Ira pergi meninggalkan mereka.
"Sini nak Sena. Duduk dulu. Bunda ambilin minum buat kalian ya." Sena pun menurut. Ia duduk disamping Jay.
Tak lama, Nawang datang dengan nampan berisi minuman. "Diminum ya."

"Aduh bun, jadi ngerepotin bunda."

"Enggak kok."

"Bunda, Lily mau ketemu sama anak-anak dong. Lily mau bagi-bagi coklat hehe."

ANANTARA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang