awal

290 27 4
                                    

Suara detuman musik yang sangat keras akan tetapi tak membuat orang yang disekitar sana terganggu.

"Aku mohon jangan bebaskan aku". Ucap seorang gadis cantik dengan memohon.

"Bebaskan katamu aku membeli kepada bibimu dengan harga fantastis kau meminta aku membebaskanmu?. Sangat konyol".

"Bawa dia kekamar 506 sekarang".

"Baik madam". Ucap dua orang dengan tubuh besar dan menyeret tubuh gadis itu.

Kemudian ia menyeret tubuh itu kekamar tersebut dengan kasar setelah mereka sampai dikamar yang dimaksud madam tersebut ia mendorong wanita itu dengan kencang sampai gadis itu jatuh tersungkar dilantai.

"Kau tunggu disini sampai tuan yang memesanmu datang". Ucap orang itu dan memutup kamar itu sebelumnya ia mengunci kamar itu.

------
🌱🌱
------

Seorang pemuda sedang menghabiskan berbagai minuman dimejanya. Pikiran kalut sedang menguasainya karena kekalahan tender dengan lawan bisnisnya.

Sejarah dalam hidupnya selama ia memimpin perusahaan baru kali ini ia kalah tender walaupun bukan tender besar akan tetapi cukup membuatnya frustasi untuk kali ini.

"Sial bagaimana bisa aku kalah tender". Umpatnya dan meneguk menimannya lagi.

"Pesankan aku kamar".

"Baik tuan". Ucap orang suruhannya.

Mungkin ia akan bermalam disini dari pada ia pulang dan mendapat beribu pertanyaan dari kakaknya lebih  baik ia menginap disini. Karena ia yakin kakak prempuannya itu sedang dirumahnya.

"Saya sudah memesankan seperti yang tuan suruh".

"Kamar nomer 507 tuan". Ucapnya dan memberikan kunci itu.

"Pergilah aku bisa sendiri". Ucapnya dan merebut kunci tersebut.

Sejujurnya ia tak mendengar begitu jelas nomer kamar yang dipesan untuknya karena ia sudah pening, kemudian ia berjalan menurut istingnya sendiri.

"Kenapa ada kuncinya". Ucapnya setelah sampai didepan kamar.

Langsung saja ia masuk kedalam kamar  tersebut dan tak lupa nguncinya kembali sebelum masuk kedalam.

Saat masuk kedalam ia mendengar suara wanita yang menangis tapi bila dilihat emm penampilannya cukup menarik.

"Sial kenapa dia memesankan jalang  kurang ngajar". Ucapnya dan menyadari sesuatu.

Langsung saja ia mendekat kepada wanita itu dan langsung saja ia menyeretnya.

"Sialan". Ucapnya dan menarik paksa wanita itu.

"Jangan tuan saya mohon".

"Diam dan nikmati saja bukannya ini pekerjaanmu". Ucapnya dan mendekap tubuh wanita itu.

Sementara wanita itu hanya bisa menangis dibawah kungkungan laki-laki itu.

"Sialan kau sungguh nikmat, pintar sekali ia mencari jalang". Ucapnya sebelum tumbang disisi wanita itu.

Sementara wanita itu menangis sejadi-jadinya karena benda yang ia jaga direbut secara paksa oleh orang yang tak ia kenal. Karena lelah menangis ia akhirnya tertidur.

Keadaan didalam kamar tersebut tak berbeda dengan keadaan orang yang diluar kamar itu karena uring-uringan kamar disampaikan olehnya ternyata sudah dipakai orang lain dan ia beranggapan bahwa ia ditipu padahal ada orang lain yang salah masuk kamarnya.

"Kau menipuku kembalikan uang yang sudah aku kirim, aku tak perduli akan itu". Ucapnya dan mengakhiri telepon itu.

--------
🌱🌱
--------

Sementara orang yang ia telpon tak sama uring-uringannya karena uang yang baru saja ia terima harus ia kembalikan.

"Akhhh sialan awas saja bila kau kembali kesini". Ucapnya dan membuang barang yang ada diatas meja itu.

-------
🌱🌱
------

Matahari telah menampakkan sinarnya sehingga gadia cantik itu membuka matanya. Bukan lebih tepatnya seorang wanita cantik.

"Aku sudah kotor, ayah ibu maafkan aku". Ucapnya dan menangis karena ucapannya itu.

"Aku harus segera pulang". ucapnya dan mengunguti pakaian yang berserakan itu.

Setelah menggunakan pakaiannya kembali ia bergegas untuk pulang kerumahnya lebih tepatnya rumah bibinya.

*brugh, plak*.
Bunyi tamparan yang sangat kencang dipipi seorang yang baru saja sampai dirumahnya.

"Aku menjual tubuhmu keorang lain?". Tanya wanita paru baya itu.

"Apa maksud bibi?".

"Sudah tak usah banyak mengelak ambil barangmu dan pergilah dari rumah ini saya jijik denganmu".

"Bibi aku mohon jangan usir aku bibi aku mohon".

"Pergi kau aku tak perdulu denganmu". Ucapnya dengan menendang wanita itu.

"Dasar tak berguna". Ucapnya dan meninggalkan wanita itu yang tersungkur diteras rumahnya.

*brak*.

Kemudian orang itu mengunguti barang dan tas yang dilempar oleh bibinya dengan air mata yang mengalir.

Dengan langkah gontai ia berjalan tanpa arah dengan membawa tas besar ditubuhnya.

Yang dipikirannya hanya satu pergi sejauh mungkin dari bibinya yang tega membuangnya dan merampas apa yang ia punya bahkan ia hanya menemukan uang 500 ribu didalam tasnya.

Dengan tekat yang ada ia memutuskan mencari kontrakan dengan uang yang ada. Masalah pekerjaan ia akan mencari nanti.

-------
🌱🌱
-------

Seorang pria sedang uring uringan karena mendapatkan perintah dari atasanya yang tak menemukan apapun.

"Biadap kau menipuku".

"Apa yang kau katakan?".

"Aku sudah sampai dikamar yang kau bilang tak ada orang disini".

"Bagaimana bisa aku baru meminggalkannya tadi?".

"Kau benar meniduri jalang, kalau dia jalang harusnya dia menunggu bayarannya".

"Sudah aku pergi membuang waktuku saja". Ucapnya dan mematikan telepon tersebut dan memutuskan untuk pergi dari sana.

------
Nb: banyak typo bertebaran

3/05/23

28_06

accident [wenhun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang