tujuh

136 23 0
                                    

Kini semakin hari kedua bocah itu semakin lengket bahkan Jaemin selalu merengek untuk bertemu dengan Wendy karena ingin bermain dengan Jisung dan Sehun pun menyetujuinya rumayan jugakan dia terbebas dari rengekan keponakannya satu hari dikantor.

Ingatkan dia untuk menambah gaji karyawannya itu karena sudah membantu mengasuh keponakan ajaibnya.

Dan anehnya ponakannya itu selalu menurut dengan apa yang dibilang Wendy coba saja ia yang bilang pasti akan membantah 1000 macam cara anak itu.

"Ayahh Nana mau keruangan Bunda cantik itu".

"Hayy sejak kapan kau memanggilnya bunda?". Tanyanya dengan mengandeng tangan keponakan aktifnya itu.

"Kemarin karena Jie sering manggil bunda bunda dan Nana ikutan".

"Hay mana boleh seperti itu, kalau Jie mamanggil bunda karena dia ibunya dan bila mommymu tahu jangan seret ayah dalam masalahmu".

"Mommy Yoona tak akan marah dengan anak tampanya ini". Ucapnya dengan senyumnya.

"Terserahmu". Balasnya kepada keponakannya itu.

"Pagi pak". Sapa seorang yang ada diruangan itu.

"Pagi, saya titip Jaemin kalau ada apa-apa kasih keruangan saya".

"Baik pak, Jaemin sini sama tante".

"Baik Bundaa, daa ayah". Ucapnya dan melambaikan tangan mungilnya ke Sehun.

"Maaf pak bukan maksud saya mengajari tapi?". Ucapnya dengan canggung karena panggilan anak bosnya dan tatapan bosnya.

"Saya tahu, sudahlah". Ucapnya dan meninggalkan ruangan itu.

"Jae jangan seperti itu bagaimana ayah Jae kalau marah dan Ibu Jae tak terima?".

"Ayah dan Mommy Nana tak akan marah dengan Nana, bunda tenang saja".

"Mana Jie Nana ingin bermain". Ucapnya dan langsung saja ia mengandeng tangan anak tersebut untuk masuk kedalam ruangan tersebut.

"Nana".

"Nono". Triak heboh kedua anak tersebut dan Jisung yang bertepuk tangan.

"Nono ikut bibi Ulgi kerja?".

"Iya Nono paksa mau ketemu Nana pasti Nana ikut Paman Sehun".

"Iya ayo main".

"Dengan Dedek Jie". Balasnya dan menggandeng tangan temannya itu.

"Ayoo". Balasnya dan berjalan kearah Jisung yang sudah asik dengan mainannya.

"Tumben Jeno ikut, ibu kemana?".

"Ibu pergi jadi aku membawa Jeno lagian ada bapaknya kalau gue repot".

"Lha bapaknya tau anaknya disini?".

"Enggak orang gue berangkat sendiri laki gue pergi ama bosnya".

"Pantesan".

"Tak mungkinkan aku meninggalkan Jeno sendirian".

"Hayy bila kau lupa anakmu punya 2 babysiter dan 1 asisten khusus".

"Memang tapi aku tak yakin bila tanpa ibu".

"Sudahlah sana pergi aku mau melakukan pekerjaanku". Usirnya kepada temannya itu.

🌱🌱🌱

Sementara Sehun kini dengan damai sentosanya mengerjakan pekerjaannya tanpa gangguan makhluk kecil yang selalu menempel padanya.

"Mana Jaemin?".

"Ikut temen bini elu".

"Woo, lengket amat tu anak".

accident [wenhun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang