sebelas

106 18 0
                                    

"Jadi apa yang  kau temukan?". Tanya seorang pria kepada sahabatnya sekaligus bawahannya. Tak biasanya sahabatnya mengajaknya datang sepagi ini kalau tak masalah penting.

"Ku harap kau tak terkejut dengan apa yangku katakan".

"Katakan saja".

"Aku menemukan petunjuk tentang 3 tahun lalu. Tapiku harap kau dapat menetapkan pilihanmu".

"Maksudmu?".

"Kau mengingat wanita 3 tahun lalu bukan?. Dia wanita yang kau perkosa dan yang kau anggap jalang dan lebih parahnya lagi ada anak dari  perbuatanmu malam itu".

"Bagaimana bisa?".

"Entahlah ku harap aku bersikap dewasa". Ucapnya dan meninggalkan ruangan itu.

🌱🌱🌱

Skip lupakan cerita diatas kembali kededek Jisung aja.

Saat ini Jisung dan Jaemin sedang permanja ria dengan Sehun diruang TV karena hari ini hari libur Sehun memutuskan untuk berdiam diri dirumah hitung-hitung sebagai pendekatan dengan anak tirinya, ya walaupun Jisung udah lengket ama dia tapikan sekarang dalam keadaan yang berbeda jadi tak ada salahnya ia mendekatkan diri.

"Ayah ketaman depan yuk". Ajak Jaemin kepada Sehun.

"Gak ayah mager mau tidur".

"Idih ayah mageran, pantes jomblo".

"Sembarangan, siapa yang ngajarin?". Tanya Sehun kepada keponakan laknatnya itu.

"Daddy ama Mommy suka bilang itu ke ayah ya Jae tiruin".

"Sialan anak Yoona gak tau aja gue dah nikah".

"Gak ayah mau dirumah ama Jie, Jae kalau mau ketaman sana Ayah mager".

"Ihhh ayah gak boleh mager harus nuritin Jae".

"Gak mau, bye ayah mau tidur". Ucapnya dan melangkah kekamarnya.

"Dedek Jie ikut kak Nana ketaman yuk disana ada Es Krim". Tawar Jaemin saat melihat tak ada Maid ataupun ajudan Sehun yang berjaga.

"Ekim?, Jie au". Ucap balita itu dengan girangnya.

"Ayo". Ucap Jaemin dan menggandeng tangan Jisung untuk pergi ketaman depan.

Kemudian dua bocah ajaib itupun pergi dari kediaman Oh entah bagaimana caranya para pegawai Monsion tidak ada yang tau. Mungkin gen bapaknya terlalu ngalir kedia jadi kelewat pinter.

Sementara Wendy yang sudah selesai memasak untuk sarapan menghampiri ruang Tv untuk mengajak Jaemin makan dan mengambil Jisung yang dari tadi merengek ikut Sehun.

"Lho kemana merek semua?". Batin Wendy yang bertanya-tanya karena tidak melihat 3 orng yang ia cari.

"Em permisi kalian tau anakku tidak?". Tanya Wendy dengan takut-takutnya kepada maid yang membersihkan manison.

"Kenapa kau tanya aku, kau kira aku babumu yang menjaga anakmu". Bentak Maid tersebut.

"Maaf aku hanya bertanya siapa tau kau melihatnya".

"Kau pikir kau siapa ha, kembali kepekerjaanmu enak sekali kau tak memakai sragammu". Ucap sengit maid tersebut.

"Tapi aku menang tak bekerja disini, maaf aku harus mencari anakku". Tolak  dengan sehalus mungkin agar tak menimbulkan masalah.

"HAI BERANINYA KAU MENOLAK PERINTAHKU". Triaknya

"BERANI KAU MENYURUHNYA". Terdengar suara yang menggelegar bahkan tak jauh kencangnya.

"Tuan". Ucap maid itu dengan takut-takutnya.

"Berani sekali kau".

"Maaf tuan aku hanya menegurnya karena telah mela..."

"Siapa yang kau maksud?". Tanya Sehun ya laki-laki itu adalah Sehun yang keluar dari kamarnya dengan membawa dompet dan jaketnya.

"Dia tuan". Tunjuknya kepada Wendy.

"Berani sekali kau...". Ucap Sehun yang berhenti saat melihat gelengan Wendy.

"Kali ini kau selamat kembali pekerjaanmu dan jangan sekali-kalinya kau menyuruh dia".

"Baik tuan". Jawab Maid itu dengan tekutnya.

"Kau mencari apa?".

"Aku mencarimu, jisung dan Jaemin waktunya makan siang".

"Lha bukanya diruang tengah?".

"Tak ada aku baru saja mengeceknya. Bapak mau kemana?". Tanya balik Wendy.

"Ya ampuun". Ucap Sehun dengan menepuk jidatnya.

"Dasar anak Yoona awas kau, ayo ikut aku". Ucap Sehun dan mengeret tangan Wendy.

Sementara Wendy hanya mengikuti langkah Sehun dengan herannya serta timbul tanya dengan nama Yoona yang disebut sehun.

Sementara disuatu taman dua bocil yang menjadi bahan pencariin kini menikmati eskrim ditanganya.

"Jie suka".

"Jie uka". Balas Jisung dan menikmati eskrimnya.

"Habiskan nanti kita beli sebanyaknya, segini". Ucapnya dan merentangkan tangannya seolah-olah menggambarkan kata banyak yang dia katakan.

Setelah mencari kesana kemari mengintari taman kini mata Sehun mengarah kebanku taman yang terdapat anak kecil.

"Pak saya takut Jae dan Jie hilang bagaimana kalau mereka diculik". Takut Wendy karena sudah mencari sedari tadi akan tetapi tak menemukanya.

"Kau salah lihat dia". Ucapnya dan mengandeng Wendy untuk berjalan kearah mereka yang menikmati eskrimnya.

"Sudah puas Choi Jaemin?". Ucap Sehun saat didepan keponakannya dan sukses mengagetkan Jaemin dan Jisung untung saja eskrim mereka tak jatuh.

"Hihh ayah ngagetin aja". Ucapnya dengan merucut kesal.

"Lain kali jangan seperti ini kau membuat khawatir ayah kau tau".

"Gak salah ayah sendiri". Ucapnya dan merucutkan bibirnya sementarw Jisung masih melongo dan melihar perdebatan itu.

"Jae, Jie gakpp kan bunda khawatir kalian hilang". Ucap Wendy dan langsung menggendong anaknya.

"No bunda". Balas sang anak yang menggeleng hebat dalam gendongannya.

"
---
🌱🌱
---

Seorang pasangan suami istri menuruni pesawat yang mereka tumpangi.

"Akhirnya kita pulang Jae mommy rindu". Triak wanita itu dengan hebohnya.

"Sayang jangan berteriak kau menjadi pusat perhatian". Ucap sang suami dengan membungkuk sebagai permintaan maaf.

"Kenapa kau tak suka?".

"Bukan begitu sayang tapikan".

"Halah bilang aja apa susahnya sih, sana menjauh dariku". Ucapnya dan menarik kopernya menuju mobil yang menjemputnya.

"Selalu begitu. Sayang tunggu aku". Ucapnya dan mengejar sang istri.

-----

NB: banyak typo bertebaran

20/02/24
(Wonogiri/Jateng)

accident [wenhun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang