Suara dentingan antara piring dan sendok mendomiasi runangan tersebut menadakan bahwa orang disana sedang melalukan sarapan pagi mereka.
"Jie buka mulunya ya jangan seperti itu bunda harus kerja". Rayunya kepada bocah menginjak 2 tahun itu.
"Noooo". Tolaknya dengan mendekap mulutnya.
Bahkan anak itu telah meronta-ronta dari pangkuan sang bunda.
"Kau juga harus makan Wendy". Ucap Sehun yang meletakan sendok dan garpunya.
"Aa saya bisa makan nanti pak yang penting Jisung makan dulu". Tolaknya dengan halus.
"Berikan Jisung padaku biar aku yang menyuapi". Ucapnya dengan merentangkan tangannya dan langsung saja Jisung semakin memberontak.
"Aduhh Jie gak boleh gitu". Ucap Wendy karena kewalahan anak itu semakin memberontak.
"No Jie gak boleh nakal". Ucap Sehun dan suskes saja bayi itu langsung diam dan merentangkan tangannya berharap Sehun akan menggendongnya.
"Jie makan dengan ayah ya ". Ucapnya dan mulai berjalan kearah Jisung yang berada dipangkuan Wendy.
"Tak usah pak nanti malah merepotkan bapak". Tolak Wendy kepada Sehun.
"Tak apa".
"Nanti baju bapak kusut karena gerakan Jisung dipangkuan bapak". Tolak Wendy untuk sekian kalinya.
"Tak apa Wen nanti saya bisa ganti lagi". Ucapnya untuk meyakinkan Wendy.
"Tapi pak?".
"Tak ada tapi tapian, ayolah Wen saya suami kamu dan berati Jisung anak saya juga tak mungkin Jisung merepotkan saya. Biarkan saya lebih dekat dan mengenal Jisung".
"Jadi berikan Jisung pada saya". Ucapnya.
Sedangkan Wendy dengan berat hati memberikan Jisung kepada Sehun.
"Ayo Jie makan dengan ayah". Ucapnya dan disambut girang oleh baby Jie.
Sementara Wendy melihat pemandangan didepan matanya dengan curi-curi pandang disela makannya, pemandangan yang tak pernah ada dibayangan hidupnya dimana ia makan dengan keluarga kecilnya dan gelak tawa sang anak menghiasi paginya diatas pangkuan sang suami. Serta sang suami yang menyuapi anaknya.
Apakah ini tandanya ia harus membuka hati kembali setelah hatinya hancur akibat malah itu, malam dimana hadirnya Jisung?. Akan tetapi ia masih ragu akan semua ini ia hanya takut semua ini hanya semu, takut akan ia sudah merasa nyaman dengan keadaan ini dan dia sadarkan akan bagaimana bila ibu Jaemin datang kembali dan Sehun masih mencintai ibu Jaemin dan bagaimana bila mereka kembali bersama apakah ia akan dibuang begitu saja oleh Sehun?.
"Wendy biarkan Jie ikut aku saja dikantor dan Jaemin". Ucap Sehun disela menyuapi Jisung.
"Apakah tidak merepotkan bapak?". Tanya Wendy dengan melihat kearah Sehun.
"Tidak nanti dia bisa bermain dengan Jaemin dan Jeno anak Taey".
"Baiklah jika tak merepotkan bapak".
"Wendy bila saya meminta kau berhenti dan fokuslah dirumah apakah kau mau?". Tawar Sehun.
Karena sudah beberapa hari ini dia memantapkan keyakinannya menyuruh Wendy untuk berhenti. Lagian mereka tak kekurangan kenapa Wendy harus bekerja bukanya lebih baik fokus kepada Jisung karena dia yakin diumur jisung saat ini adalah masa aktifnya dan memperlukan orang tuanya dan ia berjanji akan menggantikan peran ayah Jisung, entah dia masih hidup apa tidak yang terpenting sekarang jisung adalah anaknya dan akan terus begitu.
"Maaf pak saya tak bisa". Tolaknya untuk sekian kalinya.
"Baiklah juga itu maumu saya tak akan memaksa".
"Ayo Jae kita berangkat". Ucapnya dan mengendong Jisung untuk pergi kekantor.
--
--
--Sesampainya Wendy dikantor ia sudah menjadi sorotan dikantor bahkan ia sudah menjadi trending topik saat ini.
"Hai Wendy apakah kau sudah tau gosip hari ini?". Tanya Suelgi kenapa Wendy yang terlihat bingung karena saat masuk keruang office banyak yang melihat kearahnya.
"Tidak tau tapi aku merasa aneh akan hal itu". Balasnya dengan bingung.
"Sudahlah jangan kau anggap serius dan lupakan saja".
"oke baiklah". Balasnya dan kembali keaktifitasnya kembali.
"Apakah ada Wendy?". Tanya OB yang baru saja masuk kedalam ruangan.
"Ya, bagaimana?".
"Dipanggil pak Bos suruh keruangan".
"Baiklah". Balas Wendy dan bergegas menuju keruangan sang bos berada.
"Wah ada yang pedekate nih".
"Ciye Wendy ama pak bos, asikk papah baru nih Jisung". Goda Jisoo yang melihat wajah tak bersahabat temannya.
"Mana bisa begitu".
"Buktinya tuh makin hari makin lengket pak bos suruh keruangan terus pula romantisnyaa". Ucap Seulgi
"Sudah aku mau keruangan pak bos". Jawab Wendy dan beranjak pergi keruangan Sehun.
"Pokoknya kawal terus sampek pelaminan". Ucap Jisoo dan bertos ria dengan Seulgi dengan gelak tawa sementara Wendy memilih pergi dari pada meladeni kedua temannya itu.
Sesampainya dia disana bukan melihat Jisung yang rewel atau apa tapi entah apa tujuan Sehun memanggilnya bahkan kini sudah dua jam dia sini. Mau nemeni Jisung bermain gak boleh ikut Jaemin nonton gak boleh.
Bayangkan apa gak bosan Wendy dua jam duduk dikursi depan Sehun bosan itu pasti tapi Sehun gak bolehin dia pergi.
"Pak ini saya disuruh apa ya pak dari tadi saya cuma duduk pak". Ucap Wendy untuk sekian kalinya bahkan hanya jawaban daheman yang Wendy dengar.
"Ayo". Ucap Sehun dengan berdiri dan menggulung lengan kemejanya.
"Haa gimana pak?". Tanya Wendy karena bingung dengan apa yang diucapkan Sehun.
"Apak kau tak lihat ini jam berapa?".
Dan benar saja waktu menunjukkan pukul 4 sore hari dan itu waktunya untuk pulang.
"ternyata lebih dari yang aku kira". batin Wendy dengan menarik nafasnya.
"Tunggu apa lagi, kau bawa tas keperluan anak-anak dan biar aku menggendong Jisung. Ayo Jae". Ajak Sehun dan pergi mengandeng Jaemin untuk segera pulang.
Sementara Wendy berdiam diri dibelakang Sehun dengan membawa keperluan Jisung dan Jaemin. Bohong jika Wendy tak merasakan apapun dihatinya akan tetapi ia takut akan hal itu semua dan difikiranya ia harus menepis semua itu dan sebisa mungkin tak terjatuh begitu dalam.
"Semoga saja". Ucapnya dan beranjak menuju ruanganya untuk mengambil barang dan mengikuti sang boa untuk segera pulang.
-----
Nb: banyak typo bertebaran
(Jateng/wonogiri)
28/03/24
28_06
KAMU SEDANG MEMBACA
accident [wenhun]
Romance"Tak usah seperhatian itu pak anda bukan siapa-siapa kami jadi biarkan kami pergi". Menceritakan seorang gadis yang menjadi korban bibinya dan nasnya karena seorang pria yang salah memasuki kamar dan semua itu merubah hidupnya. Penasaran simak cerit...