Dua : Takdir Tidak Berpihak

17 7 0
                                    

"Kebenaran akan terungkap namun untuk mendapatkannya dibutuhkan kesabaran ekstra"

_'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'_

Sibungsu yang baru pulang terkejut melihat kakaknya terbaring lemah didepan rumah dengan darah segar mengalir deras.

"tolongg... tolongg... ya Allah... kakak... hikss.. " terus saja gadis itu berteriak sambil menangis.

Keadaan yang sepi karena sudah dipastikan tetangganya sedang bekerja saat ini membuat gadis itu kebingungan mencari bantuan dimana.

Baju seragam yang berwarna putih itu pun dalam sekejap berubah menjadi merah. Karena tak ada pilihan lain, ia mencoba mengambil kunci mobil didalam rumah, kemudian mengangkat tubuh kakaknya yang tak beda jauh dengan dirinya menuju kedalam mobil.

Setelah dibaringkan, lalu ia memposisikan dirinya didepan bangku kemudi. Kemudian mengucapkan bismillah dan mulai mengendarai kuda besi tersebut. Diperjalanan ia tak sengaja mengerem mendadak akibat lampu merah yang tiba-tiba berubah warna.

Ini adalah pertama kali ia mengendarai mobil di lintas jalan nasional, dulu ia sempat belajar mobil bersama sepupunya namun hanya dilapangan bola kaki saja.

Seseorang yang tidak dikenalnya dengan tanpa permisi mengetuk kaca mobil memberi aba-aba agar gadis itu membukanya. Karena takut mobil sang ibu kenapa-napa, lantas ia membukanya dan mengizinkan lelaki itu masuk. Begitu lelaki itu sudah duduk di sampingnya, ia langsung menginjak gas mobil, pikirannya hanya tertuju untuk menyelamatkan sang kakak yang saat ini nyawanya terancam.

Mobil hitam itu terparkir asal-asalan dihalaman rumah sakit, pengendaranya sudah masuk kedalam bersama dengan sang kakak. Setelah dokter membantu membawa kakaknya keruang UGD, ia pun melangkahkan kaki menuju mobilnya. Mencari keberadaan lelaki yang ikut bersamanya tadi. Namun lelaki itu sepertinya sudah pergi jauh, "ga tau terima kasih banget tuh orang, main pergi aja," batinnya.

***

Ditempat lain, tepatnya disebuah rumah minimalis dengan beberapa pohon dihalaman depan membuat rumah ini terkesan asri. Seorang perempuan muda sekitar 20 tahunan sedang membuat segelas teh hangat untuk tamunya.

"ga perlu repot-repot mbak," ucap tamu tersebut yang tidak lain adalah adik sepupunya.

"kamu kan jarang main kerumah mbak, gapapa lah dibuatin minum, apalagi kamu hampir kecelakaan kan," ucapnya.

"mbak jangan kasih tau amma ya soal ini, takut amma khawatir, " ucap lelaki tampan yang sedang menikmati teh buatan kakaknya.

Sang kakak hanya tersenyum sambil mengangguk.

"tapi...kamu ga nabrak orang kan?."

"ngga lah, kalo aku nabrak mana mungkin aku sekarang ada disini, "jawabnya.

"yaudah kakak mau kepasar dulu, kalo kamu mau istirahat dikamar belakang tempat biasa, ntar kalo Lala udah pulang bilangin kalo kakak ga lama kok kepasarnya, "ucapnya dan diangguki oleh sang adik.

"Assalamualaikum. "

"Wa'alaikumussalam. "
"tapi apa bener tuh cewe ga kenapa-napa ya, gue ga nabrak dia tapi kok perasaan gue ga enak soal kejadian tadi, "batinnya.

UKHTY KUTUBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang