Aku menyadarinya
Bahwa dunia ini pernah ingin menjadi ambigu
Hingga tak ada siapa pun yang dapat berbohong
Setelah itu, entah bagaimana
Semua menjadi sesuatu yang tak dapat diperbaikiPagi ini, kelas Eve di kejutkan dengan hadirnya sosok yang sebelumnya tidak ada di kelas. Tapi tidak seperti yang lain, Eve mengenali orang ini cukup baik karena sebelumnya mereka satu kelas di gedung kelas unggulan.
“Aku juga baru dapat kabarnya tadi pagi. Karena kelas lain sudah penuh, hanya kelas kita yang masih bisa menampung anak unggulan lagi," ujar Sou agak sebal, “pagi-pagi begini aku jadi susah payah ke gudang untuk cari kursi lain.”
Naruse yang duduk di atas meja Eve berbisik. “Tapi kenapa dia baru masuk?”
Eve diam agak lama sebelum kemudian menjawab. “Dia Isubokuro, kena skors 3 bulan karena memukuli anak-anak lain. Dia memang agak sedikit aneh, entah kenapa.”
Naruse langsung bergidik. “Kok, nyeremin banget?!”
Sou ikut melirik agak takut-takut kearah dimana Isubokuro duduk. “Gimana cara ajak dia bicara, ya? Auranya gelap banget kayak begitu.”
Eve menggeleng. “Aku hanya pernah bicara dengannya beberapa kali. Kupikir ia cukup baik, sebetulnya. Hanya saja karena tampangnya itu ia mudah disalahpahami orang lain.”
“Hee~" Sou mengangguk paham. Ia melirik lagi dan menoleh. “Bisa jadi itu hanya berlaku padamu?”
Eve terkekeh pelan. “Apa-apaan itu?”
“Serius! daritadi dia melirik kesini, lho!” Bisik Sou. “Mungkin ia ingin bicara denganmu?”
Eve mengangkat satu alisnya dan kembali melihat kearah Isubokuro. Di kursi paling depan ujung kiri itu, Isubokuro ketauan curi pandang dan agak gelagapan melengos. Berpikir sesaat, Eve akhirnya memutuskan untuk bangkit dari kursinya dan menyapa Isubokuro.
“Hei,” sapa Eve, “hukumanmu sudah selesai?”
Isubokuro yang disapa, tersenyum lebar. Dengan nada riang yang agak berlebihan, ia balik bertanya. “Aah~ apa kau merindukanku, temanmu satu-satunya ini?”
Eve menyuguhkan poker face andalannya. “Aku bertanya sekedar formalitas saja. Sudah kubilang untuk memperbaiki cara bicaramu, kan?”
Dingin sekali. Bahkan satu kelas bisa merasakan betapa dingin balasan Eve pada Isubokuro yang masih menyunggingkan senyum lebar padanya seolah tidak terganggu dengan apapun. Tidak ingin berlama-lama, Eve berbalik. “Kali ini jangan buat masalah. Kelas ini berbeda dengan yang disana. Mengerti?”
Meraih tangan Eve, Isubokuro menggenggamnya erat, dan bertanya dengan ekspresi kaget. “Kau suka disini?”
Eve membalas cepat. “Tentu saja. Ini kelas yang nyaman.”
“Kau tidak di ganggu mereka? Sungguh?”
Eve melepas paksa tangannya dari Isubokuro. “Apa yang kau bicarakan?"
Isubokuro terdiam. Ia tak lagi bertanya dan hanya menatap saat Eve berjalan menjauh. Mungkin harusnya Eve tidak perlu menghampirinya, jadi mereka tak perlu mendengar pertanyaan yang barusan. Sampai di kursinya, Eve bertatapan dengan Sou yang kini memberikan tatap penuh arti padanya.
Aah, apa Sou khawatir setelah mendengar kalimat Isubokuro tadi? Pemuda ini memang sungguh perasa. Eve memberi senyum lembut. “Jangan pikirkan, Sou. Itu hanya kejadian lama.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Outsider || SouEve
Short Story⛓️ Utaite Fanfiction ⛓️ mungkin ia hanya lelah. atau mungkin ia bosan saja dengan kesehariannya. dirinya sendiri bahkan tak tahu bagaimana cara untuk menjabarkan apa yang saat ini ia rasakan. padahal, ia sudah berhasil menerima keadaan hidupnya. ia...