Jika aku berhenti dan menyerah begitu saja di sini
Aku pasti takkan pernah mengetahui rasa dari air mata
Atau tersenyum bersamamuSelama 18 tahun ia hidup, mungkin ini adalah satu dari ribuan hari yang paling membahagiakan untuknya. menghabiskan satu hari penuh bersama teman-teman adalah hal yang dulu hanya bisa ia bayangkan dalam mimpi. Merebahkan tubuhnya di ranjang, Eve kembali mengingat saat ia dan teman-teman lain latihan drama di selingi mengambil ukuran badan untuk kostum nanti. Latihan berlangsung hingga sore dan ia pulang di antar Sou sampai jemputan mobil datang. Sembari menunggu juga, mereka kembali membaca buku naskah dengan jajanan di tangan.
Melirik mejanya yang penuh dengan jajanan sisa, Eve memeluk erat bantalnya dan berguling kiri-kanan senang. Tanpa permisi, sekelebat ingatannya melintas saat dimana ia sedang memeragakan adegan pertemuan Julio dan Romeo. Meski bukan adegan romantis, namun cukup untuk Eve kembali berdebar saat menghadapi senyum lembut Sou dan suara rendahnya yang menyapa telinga.
“Oh, sungguh sebuah kebetulan. Namaku Romeo. Mengapa kau seorang diri di bawah rembulan yang indah ini?”
Eve kembali berguling, kali ini lebih cepat.
Ia sungguh tidak mengerti ini. ada apa dengan dirinya? Padahal saat pertama bertemu dengan Sou ia tidak bertingkah seperti ini. namun, ia tepis praduga itu sedetik kemudian dan kembali asyik mengingat adegan ia dan Sou di drama tadi.
Tok! Tok!
“Permisi, tuan muda," sapa pelayan di luar. Suaranya terdengar ringan dan menyenangkan. “Saya mengantarkan makan malam anda.”
“Ah!" Eve bangun dari rebahnya dan melirik jajanan di atas meja nakas. Memutuskan untuk bangkit dari ranjang, ia membuka pintu dan menatap sang pelayan bersurai hijau zamrud panjang di depannya. “Apa menunya?”
“Ada steak dan sup.”
“Aku ambil sup saja. Apa kau bisa kembali dan bawakan aku coklat hangat?”
Sang pelayan membungkuk dan segera pergi meninggalkan kamar Eve. Membawa sup ke dalam kamar, Eve menarik kursi dari meja belajarnya ke meja nakas dan membuka separuh jendela kamarnya. Ia membuka kotak karaage dan mulai makan dengan sup sebagai selingan. Tidak lupa dengan handphonenya, ia membuka grup kelas dan menyimak obrolan yang terjadi disana.
Eve tidak terlalu pandai untuk bergabung dalam chat. Hanya menyimak saja juga sudah sangat menyenangkan. di dalam grup chat, Naruse dan Meychan sedang beradu argumen tentang “lebih cantik Suzu Hirose atau Kanna Hashimoto”. semua orang di grup chat otomatis muncul dan ikut gabung obrolan.
なるせ
Oi, Sou! @そう, kau pasti setuju lebih cantik pilihanku, kan!?めいちゃん
Gak, gak, gak! Sou! Jangan mau terbutakan sama dia!そう
Plis, jangan bawa-bawa aku buat perdebatan gak guna ini bisa? Masih imutan Tororo, tau gak?!少年T
Percuma emang nanya dia. Kucing lebih menarik daripada cewe.あらき
jelas lah, kucing kan punya delapan, kalo cewe cuma punya dua.さとみ
Kawan laknat sekalian, tolong ketikannya di filter ya! masih ada anak kecil disini!コロン
Kalian bahas apa sih? Bukannya tadi tanding aktris ya? apaan yang 8 sama 2 tadi?ゲロ
bocah biru gak di ajak, ya. nonton pororo aja sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Outsider || SouEve
Short Story⛓️ Utaite Fanfiction ⛓️ mungkin ia hanya lelah. atau mungkin ia bosan saja dengan kesehariannya. dirinya sendiri bahkan tak tahu bagaimana cara untuk menjabarkan apa yang saat ini ia rasakan. padahal, ia sudah berhasil menerima keadaan hidupnya. ia...