Caput 2

637 77 1
                                    


Keluarga bangsawan ya.. pantas saja etitud nya lebih dari kata baik dan dia cantik, sangat cantik bahkan.

"jadi maksudmu. Anak royal family muggle akan sekolah bersama kita? Wah malfoy akan semakin bertingkah tidak sih?" keluh ron dengan mulut yang masih terisi makanannya.

"habiskan makanan mu sebelum berbicara ron" ucapku dengan agak jijik.

"menjijikan" sambar hermione.

"menjijikan" sambar hermione

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author Pov

#King Cross Station

Albina terlihat memeluk ibunya dan berpesan untuk terus menjaga kesehatannya, albina juga berjanji akan lebih sering mengirim surat kerumah.

Setelah menyampaikan petuah pada ibunya, saat ini albina memeluk ayahnya dan meminta nya untuk menjaga ibu untuknya.

Ibu dan ayah albina tak ikut mengantar ke dalam karena itu permintaan albina. Ia tak ingin orang-orang menyadari kalau ayahnya berada di stasiun dengan keluarga kecilnya dan berakhir membuat keributan didalam sana.

Albina mendorong trolinya dengan cepat karena 20 menit lagi kereta hogwarts akan berangkat. Albina akhirnya dapat menemukan peron 9 ¾. Tidak albina hanya berdiri diantara peron 9 dan peron 10 di stasiun ini. Menurut petunjuk ibunya peron ¾ berada di antara peron 9 dan peron 10 di dunia muggle.

Tak menunggu lagi albina mendorong trolinya menembus tembok dan disambut dengan sebuah kereta yang sedang membunyikan pluitnya menandakan bahwa kereta akan berangkat 10 menit lagi. Albina menyerahkan trolinya kepada petugas agar bisa menyimpan barang bawaannya di kereta penyimbanan barang. Albina sendiri langsung mencari tempat duduk yang kosong.

5 menit albina berjalan dari ujung kereta tak ada satupun tempat yang kosong. Sampai akhirnya ia mengetuk kompartemen yang sudah berisikan 2 orang, perempuan dengan rambut platinumnya dan laki-laki dengan tubuh yang agak berisi.

"excus me.. may i sit here? I can't find an empty space" ucap albina dengan tersenyum ramah.

Gadis yang sedang membaca majalah dengan terbalik itu mengalihkan etensinya ke arah albina. Ia tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"tentu saja.. silahkan duduk" ucap gadis itu.

"terimakasih. Bolehkah aku mengambil tempat dekat jendela?" kali ini pertanyaan albina diajukan pada lelaki yang duduk dekat dengan pintu kompartemen yang sejak tadi hanya diam saja.

Bahkan anak itu hanya menganggukkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan albina. Tak ambil pusing lagi albina langsung duduk didekat jendela di sebrang gadis berambut platinum yang sejak tadi memperhatikannya.

"sepertinya aku baru melihatmu. Anak kelas satu?" tanya gadis itu dengan suara mendayunya.

" ah.. aku baru saja pindah dari Ilvermorny. Tahun ke tiga" jawab albina dengan ramah

The Pure Blood PotterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang