Golden trio plus albina terlihat melewati halaman antara kastel dan juga jembatan menuju hutan terlarang. Mereka berempat melihat penjagal yang sedang mengasah kapaknya, banyak burung gagak di sekitarnya.
Mereka langsung berlari kearah arah rumah hagrid dan menemukan draco dan antek – anteknya yang sedang menunggu saat eksekusi buckbeak
"lihat siapa yang datang!"
"oh.. datang untuk melihat pertunjukkan nya?"
"kau! Dasar kecoa kecil yang busuk, menjijikan dan jahat!" ucap hermione cepat dengan mengarahkan tongkatnya pada draco
"hemione, no! Dia tak sepadan"
Albina yang melihat hermione bergerak mundur dan menghitung 3.. 2.. 1.. BUG! Hermione meninju draco tepat di hidungnya. Membuat draco dan antek – anteknya berlari menjauh masuk ke kastel. Sedang kan albina bersorak gembira dalam hati.
"rasanya puas" ucap hermione dengan tersenyum senang
"bukan puas, brillian!" puji ron.
"nice punch sistah" ucap albina dengan merangkul hermione. "ayo ke hagrid, sebentar lagi matahari akan tenggelam"
Mereka melanjutkan berjalan menuruni bukit menuju rumah hagrid. Dan sebelum masuk kedalam rumah hagrid albina memandang buckbeak dengan mata sendunya.
"oh lihat dia, dia suka bau pepohonan ketika angin tertiup" ucap hagrid dengan memandang buckbeak dari jendela.
"kenapa mereka tak melepaskannya?"
"lucius malfoy bukan tipikal yang seperti itu harry. Dia akan melakukan apa yang dia rasa benar karena dia merasa dia lah yang paling berkuasa" sambar albina.
Hagrid terlihat mengangguk menyetujui perkataan albina "mereka akan tau aku melakukanya.. lalu dumbledore akan mengalami masalah lagi. Dia akan kesini, kau tau. Dumbledore. Katanya dia ingin dengan ku saat mereka.. saat mereka melakukan itu.." ucap hagrid dengan sendu.
"kami akan bersama mu juga hagrid."
"jangan lakukan itu! Kalian pikir aku ingin kalian melihat hal seperti itu? Tidak. Minum saja teh kalian dan pergillah. Oh sebelum kalian melakukan, ron" hagrid beraliha ke lemari di rumahnya dan membuka sebuah toples dan mengeluar kan seekor tikus dari dalam nya.
"Scabbers! Kau masih hidup!"
"sebaiknya kau lebih mengawasi hewan peliharaanmu, ron"
"eeww" gumam albina yang melihat tikus nya ron.
Guci disebelah hermione tiba - tiba pecah dengan sebuah cangkang siput, di susul belakang kepala harry yang juga dilempari dengan cangkang siput. Harry berbalik dan melihat rombongan dumbledore dan kepala kementrian sedang menuju ke arah rumah hagrid.
"astaga sudah hampir larut. Sudah hampir gelap. Kalian tak seharusnya berada di sini. Jika seseorang melihat kalin d luar kastel pada malam hari seperti ini, kalian akan berada dalam masalah. Maslah besar terutama kau, harry." Terdengar suara ketukan keras dari pintu "aku akan keluar sebentar lagi! Cepat!"
Albina menarik hermione untuk pergi ke pintu belakang rumah hagrid. Albina membuka pintu dan mengintip keberadaan profesor dumbledore. Mereka perlahan keluar saat profesor dumbledore dan kepala kementrian mengobrol di depan pintu.
"come on" bisik albina dengan berlari kearah labu – labu besar di pinggiran hutan terlarang.
Mereka mendengarkan perkacakan di dalam rumah hagrid sampai suara patahan kayu berada belakang mereka. hermione dan albina lansung berbalik memandang belakang mereka.
"what?" tanya harry.
"kupikir aku baru saja melihat.. tidak lupakan"
"aku melihat dirimu" bisik albina pada hermione dan disangkal oleh hermione dengan gelengan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pure Blood Potter
Fanfiction_written in bahasa indonesia_ _slow update_ Terjebak di ide cerita mu sendiri, apa yang akan kamu lakukan? ======================================= Albina.. terjebak di dalam skenarionya sendiri bahkan dirinya kembali menjadi bayi. Dengan kesadarann...