Caput 5

522 73 2
                                    

Albina terlihat menikmati teh bikinan profesor lupin. Mereka kembali mengobrol ringan sampai teh di gelas mereka masing-masing habis. Albina terlebih dulu berpamitan untuk ke great hall karena waktu sebentar lagi sudah menunjukkan untuk jam makan malam.

********************

********************

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#Great Hall

Albina memasuki great hall dengan wajah riang dan senyum mengembang di bibir ranumnya.

Albina menghampiri golden trio yang sedang memandangi draco dengantangan yang diperban dan membicarakan lukanya dengan berlebihan.

"dengarkan orang bodoh itu" gumam ron.

"hai.. ada apa dengan kalian? Dan dengan dia?" sapa albina dengan memandang ron dan beralih ke arah draco malfoy.

"ada sedikit eksiden di kelas hagrid dan itu melukai tangan draco" jelas hermione.

"merlin.. di hari pertama?" keluh albina melirik draco lagi.

"dia sungguh membesar-besarkan masalah itu, bukan?" bisik ron memandang harry.

"ya.. setidaknya hagrid tak dipecat" jawab harry.

"ya.. tapi aku dengar ayah draco sangat marah. Masalah ini pasti belum selesai"

Albina hanya memperhatikan golden trio dan draco secara bergantian.

"dia sudah terlihat!"

"siapa?"

"sirius black"

Hermione, harry dan ron langsung bergeser mendekati koran yang seamus taruh diatas meja. Albina masih santai duduk di tempatnya tanpa tertarik dengan berita sirius black.

"dufftown. Itu tidak jauh dari sini" ucap hermione dengan nada khawatir.

"kalian tak berfikir dia akan datang ke hogwarts kan?" Sambar neville

"dengan dementor disetiap pintu masuk?"

"dementor? Dia sudah pernah mengelabui mereka sekali. Dia bisa saja dengan mudah melakukannya lagi"

"itu benar, black bisa dimana saja. Ini seperti menangkap asap dengan tangan kosong"

Albina memperhatikan wajah harry yang mulai berubah masam memperhatikan foto bergerak sirius black yang ada di koran.

"emm.. well kurasa ini tak akan seburuk teror basilik tahun kemarin. Tak akan ada yang mati atau membeku"ucap albina dengan santai dan menopang dagunya di tangan memandangi sekelompok anak gryffindor yang masih mengerubungi koran berita sirius black.

Semua memandang albina dengan heran, albina yang dipandangi ampir 1 asrama hanya tersenyum dan mengatakan kalau semua nya akan baik-baik saja.

"selagi kalian tak mencari black dan membuat masalah. Kalian akan aman. Lagi pula ada yang lebih menakutkan dari pada black, jadi jangan khawatir tentang black. Aku jamin selagi kalian tidak besar kepala mencari black dan berusaha menangkapnya, kalian akan aman di sini. Di dalam kastil" sambung albina dengan wajah dan suara yang sangat percaya diri.

The Pure Blood PotterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang