Caput 3

600 77 0
                                    

Mathheo Pov

Albina evania potter. Gadis yang menarik, dia tak terlihat takut sama sekali mendengat nama riddle. Perkataannya tadi cukup beranikan dia lontarkan pada seorang riddle. Sepertinya memang tak seburuk yang ku kira pindah kehogwarts tahun ini.

Lihat saja albina potter kau akan menjadi milikku.

Author Pov

Profesore dumbledore memperkenalkan 2 profesor baru mereka. pertahanan ilmu hitam yang akan di pegang oleh profesore R. J. Lupin dan pemeliharaan satwa gaib yang akan di pegang oleh profesore Rebeus Hagrid.

Semua murid bertepuk tangan untuk menyambut profesore baru mereka. namum tidak dengan harry, ia jelas senang hagrid akan mengajar di hogwarts. Tapi pandangannya lebih di perhatikan kepada seorang gadis yang saat ini duduk disebelahnya.

Albina sangat sangat menyadari itu. Namun ia tak ambil pusing. Albina mengambil sepotong paha ayam dan 1 buah kentang rebus untuk makan malamnya.

"emm... hai" ucap harry dengan ragu.

Albina mengalihkan pandangannya pada harry dan tersenyum.

"hai... kita bertemu lagikan? Bagaimana dengan kementrian?" tanya albina dengan santai. Tanpa takut kalau harry curiga padanya.

"masalah itu aku beruntung" jawab harry dengan pelan.

Albina terkekeh dan menganggukkan kepalanya.

"yaa.. kau memang beruntung. Tapi kau tak cukup beruntung dengan dementor kan?"

Harry menganggukkan kepalanya mengiyakan perkataan albina.albina tersenyum memandang saudara tirinya ini.

"aku tau ada yang ingin kau tanyakan. Temui aku di common room pukul 1. Aku harap sudah tak ada orang" bisik albina pada harry.

Harry terdiam tak lagi menjawab apapun.

Albina beralih berbicara dengan hermione yang menanyakan dimana albina sekolah sebelum di hogwarts dan berakhir albina yang menceritakan kehidupannya di sekolah terdahulu. Anak-anak disekitarnya pun ikut mendengar dan ikut tertawa kalau memang ada sesuatu hal yang menurut mereka lucu dari cerita albina.

Semuanya selesai dengan aman walaupun harmione sempat berbisik padanya kalau beberapa anak slytherin memandangnya selama makan malam tak terkecuali si riddle bersaudara. Albina tak mengindahkan bisikan hermione dan mengalihkan kembali perbincangan mereka.

Albina sempat berbicara pada percy selaku prefect gryffindor bahwa ia akan terlambat pulang ke asrama karena profesor dumbledore memanggilnya. Percy hanya mengangguk dan membisikkan password pintu masuk gryffindor pada albina. Albina berterimakasih dan mendekati profesor mcgonagall yang sudah menunggunya untuk pergi ke ruangan profesor dumbledore bersama.

#Dumbledore Office

Albina duduk dihadapan profesor dumbledore. Disebelah kirinya ada seorang mattheo riddle dan kepala asrama slytherin, profesor snape. Disebelah kanan albina ada kepala asrama gryffindor, profesor mcgonnagall.

"aku memanggil kalian berdua kemari untuk memberikan kalian ujian tahun pertama dan kedua. Itu akan dilaksanakan besok pagi untuk ujian tahun pertama dan setelah makan siang untuk ujian tahun kedua." Jelas profesor dumbledore.

"apa kita akan mengulang pelajaran yang gagal dalam ujian?" tanya albina.

"benar miss potter. Aku harap kalian mendapatkan nilai minimal Accepteble. Kalau di bawah itu kalian harus bersiap mendapatkan pelajaran tambahan." Gurau profesor dumbledore.

Profesor mcgonagall memberikan jadwal mereka di tahun ini. Albina menerimanya dengan senyum menawan miliknya dan membaca setiap jadwalnya.

"prof. Aku sudah pernah mengambil aritmancy sebelumnya. Apakah harus ku ambil ulang?" tanya albina dengan ragu. Karena mengulang pelajaran itu membuang waktu menurutnya.

The Pure Blood PotterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang