Caput 16

357 45 2
                                    

"mattheo.."

"oh merlin bina.. diam disini dan aku akan mencari tom" albina menahan tangan mattheo untuk memintanya tak meninggalkannya disini sendiri.

"bagaimana kalau mereka menemukan aku disini? Aku tak bisa menggerakkan kakiku" mattheo melihat pergelangan kaki albina yang sudah membangkak. Dia tak menyangka akan separah ini lukanya. Mattheo mengeluarkan sebuah sapu tangan dari kantongnya dan membalutkannya ke kaki albina.

Mereka berdua mendengar suara langkah kaki yang mendekat kerah mereka. albina dan mattheo saling tukar pandang dengan waspada dan siap dengan tongkatnya mereka masing – masing. Mereka menodongkan tongkat mereka pada orang yang berdiri dideapn mereka saat ini.

"theo.. aku menca... albina? bukan kah aku sudah melarangmu untuk datang kesini?!" ucap tom yang bergerak terburu – buru mendekat ke albina. mattheo dan albina membuang napas bersamaan saat tau bahwa yang mendekat adalah tom. tom melihat kaki albina yang terbungkus oleh sapu tangan yang dia yakini milik mattheo.

"see.. untung aku melihat mu tadi. Kalau tidak mungkin kau sudah.."

"theo." Ucap tom dengan menggelengkan kapalanya. Sedang kan mattheo berdecih melihat tom yang menghentikan nya. "theo kembalilah ke malfoy. Aku akan mengantar albina pulang terlebih dahulu" mattheo hanya menuruti perkataan tom dan pergi meninggal kan albina dan tom berdua.

"naiklah ke punggungku. Aku akan mengantarkanmu pulang"

"aku belum mengatakan terima kasih pada mattheo" gumam albina dengan menunduk.

"aku akan menyampaikannya nanti. yang penting kau harus kembali terlebih dahulu. Aku akan mengatarkan mu" tom menarik tangan albina dan membuatnya naik ke punggungnya. mereka berdua berapparet ke sekitar manor spancer.

Tom terus menggendong albina di punggung nya sampai depan gerbang manor. Penjaga yang melihat orang asing mendekat kegerbang mulai menghalangi.

"ini aku.. buka kan pintunya. Di teman sekolahku tenang saja" para penjaga yang mengenali suara dan wajah albina langsung buru – buru membuka gerbang. Tom melanjutkan berjalan ke pintu utama manor spancer yang sebenarnya cukup jauh dari gerbang tadi.

Di depan pintu mereka di sambut dengan kepala butler yang merubah ekspresi tenang nya saat melihat albina diantar oleh seseorang yang tak pernah dia tau sebelumnya. Bahkan dengan kaki yang terluka. Butler memimpin tom untuk mengantarkan albina ke kamarnya. Dan menyuruh beberapa maid untuk memanggil tuan dan nyonya mereka.

Tom menaruh albina di atas kasurnya dan membuka perban yang ada di pergelangan kakinya. Sedikit lecet namun tak parah, hanya saja pergelangan kakinya yang agak membengkak karena terkilir.

"tom.. bisa tolong ambil kan kertas dan pulpen di meja itu?" tunjuk albina pada meja belajar di sudut kamarnya. Tom mengambil kan kertas dan pulpen sesuai permintaan albina.

Albina menuliskan kabarnya yang sudah berada dirumah dengan selamat dan mengirimkannya pada harry lewat meowl, burung hantunya. Tentu tom yang membantu menerbangkan meowl keluar kamar albina. tepat setelah kepergian meowl keluar. Andrew dan yuki masuk kekamar albina dengan tergesa – gesa.

"bina.. dear.. are you okay?" yuki duduk disebelah albina dan andrew yang langsung mengecek luka di kaki albina. andrew menyuruh maid untuk menghubungi dokter segera.

Pandangan andrew terkunci pada sosok laki laki asing yang berdiri di depan jendela kamar anak gadisnya. "who are you? apa Kau yang menyebab albina terluka?" ucap andrew dengan menahan emosinya.

"good too see you mr. Spancer. I'm tom... tom riddle, teman sekolah albina" ucap tom dengan sangan sopan. bahkan dia membungkukkan tubuhnya.

"tom riddle?" sambar yuki. Yuki jelas tau siapa tom riddle. bukan, Bukan tom riddle yang ini tapi tom riddle yang lain. Yuki tau wajah mereka sama persis tapi tidak dengan sorot matanya. Sorot mata mereka sangat jauh berbeda.

The Pure Blood PotterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang