11

230 38 4
                                    

Happy reading!

╰(⸝⸝⸝´꒳'⸝⸝⸝)╯










































Sampai akhirnya, sekitar pukul sepuluh kurang seperempat, kami sudah berada di dalam kereta yang sudah sangat sepi. Hanya ada kami berlima, dan tiga yang lain tengah bingung memproses ucapan Fukuyama tentang ku yang tetiba ndongol di ruang bawah tanah rumah Fuku.

Aizawa-sensei memijat pelipisnya, "Jadi anak ini tiba-tiba muncul di ruang bawah tanah rumahmu dengan penampilan Iris berkostum heronya Oxy, begitu?" Tanya beliau kepada Fuku yang masih memperhatikan.

"Bisa dibilang begitu," balas Fuku, "Tapi yaa... Dia bilang dia quirkless, tetapi sobekan di baju lengan mu itu apa?" Pertanyaan itu tertuju kepadaku, aku auto bingung gimana mau jawabnya.

Maa... Sudahlah.

"Si kapak api yang berulah." Aku mengangkat bahu, "Tapi aku juga tidak mengerti, padahal aku terluka... Dan tiba-tiba beregenerasi dengan sendirinya."

....

WOY INI KENAPA PADA DIEM DAN SERIUS BANGET NGELIATIN AING?!

"Aku ragu ini murid ku." Gumam Aizawa-sensei.

Aku auto merasa galau gara-gara enggak di kenali sama guru sendiri cuma masalah penampilan doang, "Sensei, ini anak didikmu. Yang udah bolak-balik mati, tangannya cacat juga sesat. Nomu hidup buatan AFO."

NAOKO SESAT!

GAK GITU JUGA WOEY!

MASA IYA KUDU KU TABOK LAGI MULUT AING INI!

YAH... TAMBAH GILA INI SAYA NYA.

























Atmosfir di dalam kereta auto mencekam, hawa-hawa psikopat sangat kental terasa di sekitar ku aku sendiri tetap menabok mulut karena Naoko masih bersikeras bergumam, "Bunuh... Bunuh... Bunuh All For One...."

SETAN MEMANG!

Fukuyama tepuk jidat, "Professor, aku harap anda mengerti keadaannya. Quirk random itu hanyalah sebagai bendungan untuk dendamnya sendiri." Ucap Fuku kepada dokter yang dulu pernah merawat ku saat di Tartarus juga saat aku koma melawan Chisaki.

"Tidak apa, ini juga adalah salah satu kecerobohan All For One yang memberikannya quirk random setelah ia mencurinya dari generasi ke empat. Nomu yang menggunakan orang hidup, belum sepenuhnya sempurna, juga masih bisa berpikir, itu keunggulan (Name) untuk saat ini." Terang beliau.

"Professor, bisa jelaskan apa yang terjadi pada bocah itu?" Tanya Aizawa-sensei.

Professor itu menghela nafasnya, "Quirk random sebenarnya rentan untuk diambil orang lain, maka dari itu ia bermutasi dengan sendirinya sehingga sebelum benar-benar terhapus atau menghilang akan masih ada jejaknya. Seperti sekarang, untuk menghidupkan kembali (Name), quirk itu meninggalkan jejak berupa penampilan generasi pertama untuk beberapa hari. Untuk keadaannya sekarang yang tanpa quirk, bisa dikatakan dia adalah nomu sempurna tanpa tuan." Ujar beliau.

Maksudnya teh naon itu nomu sempurna tanpa tuan? Kek... Aku itu nomu tapi memiliki kendali diri ku sendiri, begitu?

"Dikatakan nomu sempurna karena secara kecepatan, walau masih memiliki quirk, (Name) termasuk memiliki kecepatan yang lebih tinggi daripada remaja seusianya. Secara kekuatan pun sama, apalagi jika digabungkan dengan quirk telekinesis, (Name) bisa menyamai kekuatan 'bencana berjalan' bawahan All For One." Lanjutnya, beliau yang membawa tas kemudian mengambil sesuatu dari dalam dan menunjukannya kepada kami.

Fall 2 [Boku No Hero Academia × Reader] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang