5

237 35 7
                                    

Hehehehe :v

Watashi no namae wa, Jia-desu.

Watashi daijoubu, but my brain is ngeleg desu.

AHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA :)

╰(⸝⸝⸝´꒳'⸝⸝⸝)╯













































HUWE....

GUE KANGEN URARAKA, TSUYU, MINA, HAGAKURE, JIROU AMA YAOYOROZOU!

Tapi apalah daya kalau aku sekarang sudah di dunia nyata.

Rasanya pas pakai kostum ini, serasa aku masih bisa merasakan keberadaan quirkku. Namun, aku kan di dunia nyata, mana mungkin bisa menggunakan quirk, juga quirkku kan udah ilang gegara ulahnya para villain sesat itu.

Aku menghela napas, lalu keluar kamar dengan kostum yang dominan warna hitam dan biru. Tapi aku auto mulai males ketika kena komentar abang-abang sesat yang entah kenapa aku sayang.

"Kau mau ikut event pakai itu? Cosplay jadi siapa kau?" -Ray.

"Cocok, tapi wajahmu kurang berkharisma. Makanya jangan jadi setan." -Kai.

"Suram, kek orangnya." -Bang Leo.

Salah gue apa ya Gusti.

Yang lebih suram lagi itu Tokoyami.

Bukan gue.

"Daripada kalian komentar pakaian orang, pikirin konsep yang bakalan kalian pakai buat event lusa. Dasar para abang sesat." Balasku seraya turun dan menemui emak yang merupakan seorang designer.

Yeah, emak aku bekerja sebagai designer. Tapi ia lebih sering merancang baju bagi pemain film action, terkadang juga merancang pakaian elegan namun juga bisa berubah menjadi sesuatu yang mengejutkan. Selain itu, ibu juga seorang pelatih karate.

Sementara bapak aing, selain bekerja sebagai guru privat bahasa Jepang, ayah juga seorang pelatih berbagai macam bela diri. Seperti halnya Muay Thai bisa, Karate bisa, Pencak Silat bisa, sampai Taekwondo pun bisa. Tapi yaa, beda tempat mengajar dari sekolah ku.

Intinya, entah ayah atau ibu, mereka berdua sama-sama memiliki bekal bela diri yang mumpuni. Tapi dari empat anaknya, cuma aing yang tingkatan bela dirinya paling tinggi dari yang lain.

Mereka bisa, cuma yaa... Mereka sekadar membekali diri, gak kayak aku yang bisa dimasukan sebagai orang dengan hobi bela diri.

"Anak emak emang geulis, tapi sayang akhlaknya ngungsep."

Hadeuh.

Oh, aku harus bertanya. "Ngomong-ngomong, ibu dapat inspirasi dari mana bikin kostum beginian?" Tanyaku sambil duduk bersama ibu.

Beliau memangku dagu, "Oh... Kemarin-kemarin pas kamu bilang bingung mau cosplay jadi siapa, malamnya ibu mimpi ketemu anak cantik banget. Mirip kamu, tapi rambutnya panjang lagi, matanya biru, terus kayak ada garis biru di rambutnya. Pakaiannya persis, tapi entah kenapa, pas liat ibu dia langsung nangis dan meluk ibu. Rasanya kayak bukan mimpi, soalnya tangan ibu beneran bisa merasakan tubuhnya yang dingin. Juga, ibu agak kasihan soalnya dia cacat permanen dengan tangan kirinya yang tidak ada." Terangnya.

Njir.

Itu Nao.

Kok masuk ke mimpi emak gue?!

'Aku menemui ibumu, karena aku iri dengan kasih sayang yang diberikannya kepadamu.'

Fall 2 [Boku No Hero Academia × Reader] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang