Krist melihat pemandangan di luar mobilnya, sekarang sudah jam pulang kerja membuat jalanan menjadi agak sesak kerana ramai yang ingin pulang ke rumah masing-masing
Seketika Krist merasa haus dan sepertinya ia tidak akan sampai ke rumah dalam masa terdekat mengingatkan ia masih tersekat di dalam kesesakan lalu lintas
"Berhenti di Mall itu " ujar Krist, lebih baik berhenti seketika dan membeli air dari ia merasa haus di sepanjang perjalanan
"baik tuan"
Tak lama mobil tersebut berhenti dan terparking di parking Mall seperti yang krist perintahkan, Krist baru sahaja mahu keluar mobil tapi di cegah lebih dahulu
"Tuan ingin membeli apa? biar saya sahaja yang belikan"
"Tidak perlu, saya bisa beli sendiri" ujar Krist, lagipun hanya keluar sebentar
"Tapi tuan.." ucapannya di sela oleh krist terlebih dahulu
"Tidak apa.. saya yang mahu sendiri, lagipun ini tak lama dan tidak perlu mengikuti saya" ujar Krist dan kemudian langsung keluar dari mobil tersebut
Sedangkan, kedua pria yang di tugaskan oleh Singto hanya pasrah sahaja mengikuti arahan suami dari boss keduanya
Krist melangkah masuk ke dalam Mall yang terlihat ramai orang, ia berjalan mencari air yang ia inginkan sekali berjalan-jalan.. sudah lama ia tidak me time seorang dirinya
Lama Krist berpusing di situ, akhirnya ada air yang menarik minatnya dan langsung sahaja ia beli tanpa berfikir banyak kali
Setelah membayar krist pergi dari situ dengan menyedut minumannya dan berjalan keluar Mall, takut nanti anak buah Singto mencarinya kerana terlalu lama
Di perjalanan ia malah nampak toilet membuat ia ingin menyinggahnya, daripada ia akan berhenti lagi kerana ingin ke toilet lebih baik ia membuang hajatnya sekarang
Krist menyedut minumannya sehingga habis dan membuangnya di tong sampah terdekatnya..
Krist akhirnya berjalan ke arah toilet dan memasuki salah satu toilet random, suasananya hanya sepi dan krist dengan cepat menyelesaikan hajatnya
Tak lama ia keluar dan mencuci tangannya sembari membasuh mukanya, namun tiba-tiba ada yang membekap mulutnya membuat ia membrontak
Tapi perlahan pandangannya menggelap dan akhirnya ia tidak sedarkan dirinya
Di sisi lain,
Singto sedang bersama dengan para anak buah, seperti yang ia katakan ia sedang berparty dengan anak buahnya sekarang.. terserah mereka mahu lakukan apa
Singto sudah membooking bar untuk malam ini untuk anak buahnya.. jadi terserah mahu berbuat apa, bermain dengan jalang, berjoget, minum-minum ia tidak perduli ia membebaskan sahaja
Sedangkan singto berada di ruangan khusus, ia tidak terlalu suka dengan bunyi bising, apalagi suara musik yang kuat membuat ia memilih di situ.. sekurangnya suaranya tidak terlalu bising seperti di luar
Singto duduk di meja dengan Off dan Tay yang lebih berminat untuk duduk dengan pasangan mereka masing-masing di meja Singto sembari menikmati wine yang bermerk yang paling bagus dengan harga yang tidak muruh tentunya
"Sing, di mana krist?" ujar Off, sedari tadi ia tidak melihat Krist, tumben banget biasanya juga sudah beromantis di hadapannya
Padahal Off sudah bercadang baru mahu berlawan siapa yang paling romantis di antara mereka bertiga.. malah krist tidak ada di sini
"Di masion mungkin?" ujar Singto tidak pasti, kerana ia sedari tadi tidak dapat menghubungi krist, mungkin sahaja krist sudah tidur kerana lelah
Maka dari itu, Singto tidak mahu mengganggu istirahat Krist...
"ia tidak ikut ke sini?" celutuk Tay
"Takk" ujar Singto singkat sembari meneguk minuman di hadapannya saat ini
"Loh?? kenapa? lo tidak izin?" ujar Off bingung
"Ia yang tidak mahu ikut.. sebab itu pulang ke masion sahaja" ujar Singto dan keempat pria di situ mengangguk faham
Saat sedang asyik dengan winenya, tiba-tiba sahaja terdengar suara bunyi tembakan tak jauh dari mereka membuat ke semuanya terkejut
Mereka saling berpandangan, apa mungkin musuh mereka menyerang? Tapi biasanya bar ini aman sahaja di gunakan.. bahkan ini bukan sekali dua mereka berpesta di sini
Dengan cepat mereka keluar dan melihat ada beberapa dari anggota kumpulan lain di situ? Tapi rasanya mereka tidak pernah bermusuhan dengan orang tersebut
Anak buahnya sudah saling menyerang dengan anak buah orang tersebut, membuat Singto, Tay dan Off ikut menyerang tapi malah jumlahnya makin lama, makin rami sahaja membuat mereka kewalahan melawan
Bunyi tembakan ada di mana-mana saat ini, singto juga tidak henti melakukan tembakan bahkan sudah beberapa kali menggantikan pelurunya
Anak buahnya juga ada beberapa yang cedera, keadaan semakin hura-hara.. siapa juga yang menyangka akan berlaku penyerangan seperti ini?
"Bagaimana Sing? Musuh tidak berkurang? Malah sekarang makin banyak" ujar Off di sebelahnya
Mereka cuba fokus ke arah sekeliling takut ada yang mengambil kesempatan kerana mereka tidak fokus
"Suruh semua berundur.. ini pasti sudah di rancang" ujar Singto, pilihan yang paling tepat hanya itu.. tak memungkin untuk melawan sekarang
"Baiklah.." ujar Off, ia dan Tay menyuruh anak buah mereka untuk berundur.. kalau di tanya di mana Gun dan New maka keduanya sudah di suruh keluar terlebih dahulu dan menunggu di luar nanti
"Semua sudah berundur Sing" ujar Tay melapor.. perlahan hanya tersisa mereka sahaja di dalam bar dengan pihak lawan
"Bagus.. ayo keluar" ujar Singto
Ketiganya berjalan keluar dengan cepat.. tapi nass entah bagaimana dua peluru meluru ke arah Singto dan terkena pada dadanya kanan dan kiranya membuat Tay dan Off terkejut
"SHIA.." ujar keduanya serentak
Singto langsung jatuh, Tay langsung cuba menghentikan pendarahan pada Singto manakala Off secara spontan menembak pada pelakunya sehingga tergeletak tak berdaya di lantai
"Tay.. ayo keluar cepat" ujar Off panik melihat banyak darah yang terus mengalir
Keduanya mengangkat tubuh Singto keluar dari bar dengan Gun dan New yang sudah menunggu keduanya
"Apa yang berlaku?" Ujar New
"Nanti sahaja ceritanya" ujar Tay dan langsung membawa singto masuk ke dalam mobil
Masuk bersama singto dan Off pergi ke arah pengemudi.. dan tanpa basa-basi langsung sahaja Off memecut laju meninggalkan bar tersebut
Skill ia sebagai pembalap yang handal akan berguna pada waktu sekarang, sedangkan Tay berusaha membuat Singto tetap sedar
Sedangkan Gun dan New melihat suami mereka menghilangpun tanpa menunggu lama masuk ke dalam mobil dan mengikuti mobil tersebut dari belakang
.
.
."Uhh" perlahan Krist membuka matanya, kepalanya terasa berdenyut sakit.. setelah menyesuaikan dengan cahaya
Ia melihat kesekeliling, di sekeliling banyak pria bertubuh kekar dan tak lupa di hadapannya ada Isabella.. yang katanya mantan kepada Singto
Apakah begini cara Isabella bermain? Tubuhnya di ikat dengan kuat di kerusi dan di belakangnya terdapat dinding
"Sudah bangun Krist Perawat" ujar Isabella dengan tersenyum angkuh
"Apa yang kau mahu!" Ujar Krist dingin, ia punya firasat buruk sekarang
"Aku mahu Singto menjadi milikku! Dan kau akan menderita mulai sekarang.. kerana jalang sepertimu memang kayak di sini" ujar Isabella dan tertawa bahagia
Krist hanya diam sahaja.. ia malas meledani, yang perlu ia fikirkan adalah bagaimana ingin pergi dari sini
"Oh ya.. kau nikmatilah malam ini bersama pria-pria ini" ujar Isabella dan mula berjalan keluar meninggalkan Krist bersama pria-pria yang mula mendekat ke arahnya
Tbc..
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA BOSS
Fanfiction[complete] "phi mau gendong" "Phi suapin" . . . . . Dor Dor . . . . . "berani sekali ia melukai milikku!! ia tidak tahu sedang bermain dengan siapa, aku tidak akan pernah melepaskanmu.. bersiap lah untuk mati" batin seorang pria setelah sembari sm...