Hari-hari berlalu begitu sahaja, tak terasa Krist sudah bekerja selama sebulan di sini
Krist betah bekerja di sini, bagaimana tidak jika... Ia bisa keluar bila yang ia mahu, bisa pulang awal, bisa kerja sambil makan tapi ia tetap tepat waktu masuk kantor kok.. ya walaupun terkadang sesekali ia perlu pulang lambat
Yang pasti ia akan minta izin untuk keluar atau pulang dengan atasannya, siapa lagi kalau bukan Singto Prachaya Ruangroj
Dan ternyata bossnya ini tidak lah semenyeramkan itu, buktinya Krist betah bekerja di sini walaupun hanya menghadap muka datar atasannya setiap harinya
Tok
Tok
Tok"Masuk" suara itu sudah sangat biasa Krist dengar setiap harinya.. tiada yang berubah
Cklek
Krist masuk setelah mendapat kebenaran Singto, "selamat pagi tuan" sapa Krist ramah seperti ia lakukan setiap hari
"Hmm" dan selalu mendapat jawapan deheman dari bossnya ini
'ckk, makan ati gue betul' batin Krist saat ini, kalau ia sedang di dalam drama.. maka ia kan memegang dadanya seolah tersakit dengan perbuatan Singto tapi kerana ini bukan drama jadi tak apa, lagipun Krist sudah biasa di balas begitu
"Hari ini jadual pertemuan tuan.. jam 9.30 pagi di restaurant xx dengan perusahaan xxx, jam 1 petang dengan seluruh divisi dan pertemuan terakhir hari ini jam 4 petang dengan perusahaan xxx di kantor.. selain dari itu hanya perlu mengecek berkas dan tiada pertemuan lain lagi hari ini" ujar Krist panjang lebar menerangkan jadual Singto hari ini
Singto mengangguk faham, "kalau tiada apa-apa saya pamit keluar" ujar Krist dan langsung keluar, tak guna juga kalau menunggu respons Singto
***
Tok
Tok
Tok"Masuk"
Ceklek
"Tuan, sekarang sudah jam sembilan.. pertemuan dengan perusahaan xxx di restaurant xxx jam 9.30" ujar Krist pada Singto yang sibuk dengan berkasnya
"Owh.. ya sudah ayo pergi sekarang" ujar Singto bangkit dari kerusinya dan mengemas berkas miliknya
Setelahnya ia berjalan keluar dengan Krist yang mengikutinya dari belakang dan mausk ke dalam lift khusus untuk Singto
Kenapa Krist juga naik di situ? Itu kerana Singto yang menyuruhnya... mana mahu Krist jika main masuk sahaja, ia masih sayang nyawanya
"Sudah bawa semua yang di perlukan?" Tanya Singto memecahkan keheningan
"Sudah tuan" ujar Krist, ia bahkan mengeceknya banyak kali takut membuat kesilapan
"Bagus" ujar Singto dan tiada percakapan di antara mereka sehingga mereka sampai di restaurant yang telah di janjikan dengan klien
"Selamat pagi khun Pracaya" ujar sang klien
"Pagi" ujar Singto singkat
"Baiklah, mari kita mulakan meetingnya sahaja" ujar Singto dan meeting di mulakan
***
"senang bekerjasama dengan anda" ujar Klien Singto menghulurkan tangannya pada Singto
"Tentu" ujar Singto dan membalas huluran tangan kliennya dan mereka saling menjabat tangan
"Kalau tiada apa-apa saya pamit dulu" ujar sang klien setelah melepaskan tangannya
"Ya, Silakan" ujar Singto dan kliennya pergi meninggalkan dirinya dan sekertarisnya berdua di situ
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA BOSS
Fanfiction[complete] "phi mau gendong" "Phi suapin" . . . . . Dor Dor . . . . . "berani sekali ia melukai milikku!! ia tidak tahu sedang bermain dengan siapa, aku tidak akan pernah melepaskanmu.. bersiap lah untuk mati" batin seorang pria setelah sembari sm...