PROLOG

27.1K 672 6
                                    

-SEBELUM JADIAN-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-SEBELUM JADIAN-

"Cih, ganteng sih tapi sayang, hobinya nindas orang lemah." Kajesha berkata dengan menatap sinis laki-laki di depannya.

Marvel menatapnya dengan tatapan datar. Kakinya melangkah mendekati Kajesha, yang masih berdiri dengan gaya angkuhnya.

Marvel memiringkan kepalanya, lalu tersenyum miring. "Lo cantik, tapi sayang, sadar dirinya kurang." Balasnya setengah berbisik.

Kajesha tersenyum manis. "Gue tau kok kalo gue cantik. Makasih udah muji gue, ganteng." Gadis itu berbalik badan lalu berjalan menjauh dari kumpulan geng Marvel dengan gaya semakin angkuh.

Dia kembali menghentikan langkahnya, lalu membalikan badannya kembali. "Lain kali kalo mau bully orang itu ajak-ajak gue, sayang. Siapa tau butuh bantuan." Ujarnya dengan kekehan kecil.

"Udah dulu ya, nanti ketemu lagi. Bayy cogan-cogan pengagum inces Kajesha." Gadis itu berlalu pergi tanpa menyadari tatapan dari Marvel.

"Menarik. I like it." Senyuman miring tercetak di wajah tampan Marvelio.

-NEMBAKNYA-

"Ihh, Marvel lo mau bawa gue kemana sih?"

"Marvel ish, lo budek ya?"

"Ya ampun, Marvel, lo mau mutilas---"

"Brisik!" Potong Marvel tajam, membuat Kajesha seketika menutup mulutnya.

Pintu gudang sekolah di tutup dengan rapat. Marvel mendorong Kajesha hingga membentur ke tembok. Laki-laki dengan wajah datar itu berjalan mendekat. Kajesha menetralkan detak jantungnya, saat Marvel benar-benar dekat dengannya saat ini. Laki-laki itu mengukung dirinya sekarang.

"M-mau apa lo?" Marvel terkekeh ringan. "Nggak usah gugup gitu." Ujarnya setengah berbisik.

"Jadi pacar gue?" Kajesha melototkan matanya. Tangannya refleks mendorong dada Marvel, hingga kini mereka berjarak beberapa centi.

"Gila lo?" Marvel menaikkan sebelah alisnya. "Jadi pacar gue?" Dia kembali mengulangi pertanyaannya.

Kajesha terdiam sesaat. Namun kemudian, bibirnya tersenyum miring. "Lo yakin, nembak gue?"

Marvel hanya diam, dengan tatapan datarnya. "Sorry, the answer, no!"

Wajah Marvel semakin datar saat mendengar jawaban penolakan dari Kajesha. "Satu alasan, untuk satu penolakan."

Kajesha berjalan mendekat. Dia memainkan ujung rambutnya saat sudah berdiri di depan Marvel. "Emm, lo ganteng sih. Terus juga, populer, punya kuasa, putih, tinggi dan yang paling penting, anak tunggal kaya raya. Kebutuhan gue pasti terjamin kalo pacaran sama lo."

Kajesha berujar dengan frontal, tanpa rasa malu sedikitpun. Tidak perduli jika laki-laki di depannya ini akan menganggap dia sebagai perempuan matre. Toh, menurutnya gadis cantik seperti dirinya ini berhak mempunyai pasangan dengan predikat yang ia sebutkan tadi.

"Tapi cara nembak lo-" Kajesha berjalan semakin mendekat, hingga kini hanya ada jarak beberapa centi saja di antara keduanya. "Bukan tipe gue" ujarnya berbisik.

Kajesha menjauhkan tubuhnya. Namun, Marvel kembali menariknya hingga menabrak dada bidang sang empu. Satu tangan Marvel merengkuh pinggang rampingnya, membuat Kajesha mendongak.

"Mulai sekarang, lo milik gue. Nggak ada penolakan!" Kajesha menahan senyumnya. Marvel, laki-laki itu berujar dengan tekanan di setiap kalimatnya. Namun, sedetik kemudian, ekspresinya berubah menjadi datar.

"Gue tetep nggak mau deh" jawabnya santai. Marvel menatap ke arah depan, dengan senyuman miring yang kembali tercetak di bibirnya. Dia kembali menunduk, menatap Kajesha.

"Lo nggak tuli buat nggak denger ucapan terakhir gue, Kajesha. Mau lo nolak gue dengan cara apapun, faktanya akan tetap sama, lo milik gue! Selamanya!"

-UDAH JADIAN-

"Marvel sayang, beliin aku makanan dong. Laper banget ini."

"Dua kaki lo nggak punya guna?"

"Marvel gantengnya Jesha, coba liat, menurut kamu, aku cantik banget gini mirip siapa?"

"Orang gila."

"My honey sweety Marvel, anterin gue ke toko buku yok. Cepetan, nggak boleh nolak!"

"Ck, ngerepotin lo, anjing!"

Dan seterusnya, seperti itulah hubungan keduanya berjalan. Namun anehnya, tetap bertahan dan tidak ada kata putus di antara mereka.

Marvel hanya akan menuruti permintaan Kajesha tanpa membantah, mengomel atau memaki Kajesha. Dan permintaan itu ada dua, yaitu.

"Marvel, hari ini jadwal aku, boleh minta anterin?"

Tanpa penolakan apapun, Marvel akan datang menjemput Kajesha. Meski dalam keadaan sibuk sekalipun, dia akan tetap menuruti permintaan Kajesha tepat waktu.

Lalu, satu permintaan terakhir yang akan ia ingat. Namun, dia membenci kata-kata permintaan itu

"Marvel, tetep di samping aku ya, nggak boleh ninggalin aku sendiri. Aku emang punya siapa di dunia ini, selain kamu? Biarin aku yang pergi dulu, aku yang ninggalin kamu, jangan kamu yang ninggalin aku."

"Gue selalu di sini, nggak akan kemanapun. Tapi soal lo yang ninggalin gue, itu nggak akan pernah gue biarin. Poros hidup gue semuanya di lo, sebelum ada izin dari gue, lo nggak akan bisa pergi, Kajesha."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BAD COUPLE [VELJESHA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang