bagian lima belas

7.9K 196 0
                                    

||15. Petunjuk awal.

Sinar dari cahaya matahari mulai memasuki mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sinar dari cahaya matahari mulai memasuki mata. Mata yang sudah lumayan lama terpejam itu pun akhirnya sedikit demi sedikit terbuka. Kerutan di dahi nya tercipta dengan mata yang perlahan mulai terbuka sempurna.

Ruangan dengan dominasi putih dan juga bau obat-obatan yang memasuki indera penciumannya. Kajesha, memegangi kepalanya yang terasa pening. Perlahan dia memaksa tubuhnya yang masih lemas itu untuk duduk. Bibirnya meringis kecil saat perutnya tiba-tiba terasa perih.

Matanya berkelana menatap ruangan yang cukup besar itu. Sepi. Tidak ada siapapun disini selain dirinya yang berada di ranjang rumah sakit. Namun, tak lama terdengar pintu terbuka, membuat Kajesha menoleh ke arah pintu putih kecil yang berada di pojok ruangan.

"Marvel?" Panggilnya dengan suara serak. Marvel yang tadinya hanya diam seolah mencerna pun berjalan maju menghampiri Kajesha dengan kedua tangan yang di masukkan ke dua saku celananya.

"Kapan?" Kajesha mengernyitkan keningnya bingung. Otaknya belum sepenuhnya sadar, dan sekarang malah di buat semakin ngelag karena pertanyaan dari Marvel yang kelawat singkat.

"Apa?" Tanya Kajesha lola. Marvel menghela nafasnya, lalu menyeret kursi dan duduk di sebelah ranjang Kajesha.

"Kapan bangun?" Tanya Marvel lebih jelas. Kajesha sedikit mengangguk-angguk kepala.

"Baru tadi" jawab Kajesha. Marvel menyentuh dagu Kajesha dan mengarahkan wajah gadis itu agar menatap ke arahnya. Dia menyentuh luka lebam yang berada di sudut bibir dan juga pipi Kajesha, membuat sang empu meringis.

"Sakit?" Kajesha mengangguk sebagai jawaban. Luka di wajahnya memang terasa sakit dan pegal.

"Cerita!" Tersirat nada penuntutan dari gaya bicara Marvel. Kajesha menggeleng pelan.

"Baby, nanti aja ya?" Mohon Kajesha dengan wajah memelas. Tatapan Marvel semakin datar. Kajesha menghela nafasnya kasar saat melihat Marvel yang seakan sangat menuntut jawaban darinya.

"Huftt, iya-iya cerita sekarang." Marvel pun mendengarkan dengan seksama saat Kajesha mulai menceritakan kejadian penusukan kemarin malam. Laki-laki itu tidak perduli soal Kajesha yang baru saja sadar sudah langsung ia suruh untuk bercerita. Karena menurutnya, lebih cepat ia tau cerita detail yang sebenarnya, juga lebih cepat ia mencari cara agar tau siapa dalangnya.

"Mereka neror lo juga?" Anggukan dari Kajesha membuat Marvel mengepalkan tangannya. Sial! Dia kecolongan lagi.

Kajesha mengerjapkan matanya saat melihat Marvel tiba-tiba bangun dari duduknya. "Vel, kamu mau kem---"

"Diem disini. Nggak usah bacot! Temen lo bakal dateng lima menit lagi." Setelah mengatakan itu, Marvel berlalu pergi tanpa menghiraukan pertanyaan Kajesha lagi.

Tak lama, pintu terbuka. Seperti perkataan Marvel, Darlene dan Alana datang dan langsung menghampiri ranjang rumah sakit yang di tempati Kajesha.

Kajesha tersentak saat Darlene datang langsung memeluknya dengan erat. Suara isakan tangis pun terdengar, membuat Kajesha menatap Alana dengan tatapan bertanya. Alana menjawab dengan gelengan pelan.

BAD COUPLE [VELJESHA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang