bagian dua puluh

6K 152 2
                                    

||20. Kajesha si Queen savage.

"Eh si princess udah kembali sekolah nih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh si princess udah kembali sekolah nih." Kajesha menghentikan langkahnya, saat suara neraka itu terdengar.

Melda berjalan hingga berhadapan dengan Kajesha. Gadis dengan make up menor itu memainkan ujung rambutnya, dan menatap Kajesha dengan tatapan remeh.

"Gue kira lo udah mati. Tapi ternyata, dunia ini masih mau ya, nampung orang kurang berguna kayak lo." Sinis Melda.

"Kalo gue kurang berguna, itu berarti lebih baik, daripada nggak berguna sama sekali kayak lo!" Balas Kajesha tak kalas pedas.

Melda terkekeh. Dia mengangguk-anggukan kepalanya. Entah ucapannya yang salah atau Kajesha yang terlampau pintar menjawab perkataannya. Namun sekarang, dia tidak boleh langsung emosi.

"Hidup lo kurang berguna, karena kegunaan dari hidup lo itu, cuman nyusahin Marvel!" Ujar Melda.

"Heh, beban dunia penghuni neraka, mulut lo itu bakalan kekurangan cairan terus dehidrasi ya, kalo nggak bawa-bawa nama Marvel di perdebatan kita? Kalah mah, kalah aja. Nggak usah bawa-bawa nama cowok gue, buat mancing emosi!" Balas Kajesha tepat sasaran.

Ya. Melda hanya ingin membuat Kajesha emosi terlebih dahulu. Namun hal itu malah di ketahui oleh orang yang akan di jebaknya.

"Karena emang dasarnya lo itu bebannya Marvel! Lo nggak malu ya, numpang hidup sama dia?" Ujar Melda tak menyerah. Beberapa siswa dan siswi sudah mulai memperhatikan perdebatan dua gadis pembully sekolah itu.

"Numpang hidup?" Kajesha terkekeh. "Denger Melda, gue ini udah lahir dari keluarga terpandang dan kaya raya. Puteri tunggal dari CEO perusahaan AR'gv Company, Archie Givora dan designer terkenal se Asia, Levina Evaily. Gimana bisa lo berkata gue numpang hidup sama Marvel?" Kajesha memamerkan kekayaannya.

Skakmat. Melda terdiam sesaat. Dia memutar otaknya untuk membalas perkataan fakta Kajesha. Sesaat kemudian, ia pun tersenyum miring. Dia menatap Kajesha dengan menantang.

"Kaya raya? Terpandang? Coba gue tanya. Lo lahir dari keluarga terpandang, tapi nggak punya attitude sama sekali. Membully, menindas dan sering banget buat onar di sekolah. Gue rasa, lo itu munafik. Bersembunyi di balik kata 'keluarga baik-baik' tapi aslinya, berkebalikan. Sifat lo jauh dari kata itu! Cewek angkuh!!" Ujar Melda dengan makian di kata terakhirnya.

Kajesha mengepalkan tangannya. Namun wajahnya masih menampilkan ekspresi santai. Dia tidak ingin terpancing emosi lalu membuat keributan, dan membuat Melda merasa kemenangan.

"Mungkin kebanyakan orang mandang gue seperti yang lo ucapin tadi. Tapi di sisi lain, akan lebih banyak yang muji kepintaran, kepandaian dan cerdasnya otak gue. Lo tau kan, sekolah ini bahkan bisa ngeluarin gue karena pembullyan dan kerusakan sekolah yang di perbuat gue, tapi apa? Mereka nggak sebodoh itu buat ngeluarin murid terpintar kayak gue." Ujar Kajesha dengan tenang.

BAD COUPLE [VELJESHA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang