bagian empat belas

7.6K 236 23
                                    

||14. Teror yang bukan mainan.

Marvel mengendarai motornya dengan kesetanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Marvel mengendarai motornya dengan kesetanan. Mata tajamnya menatap lurus ke jalanan. Tidak memperdulikan sumpah serapah dari pengendara lain karena dia mengendarai motornya dengan ugal-ugalan.

Auranya sangat kuat sekarang. Tatapan tajam namun tersirat penuh kekhawatiran. Hati dan otaknya tak berhenti memaki-maki dirinya sendiri. Gas motornya semakin ia tarik saat mengingat kejadian di mana salah satu sahabatnya mengirimi dia pesan.

verrel.
Rs. Pelita dharma
Kajesha di tusuk!

Setelah membaca pesan dari Verrel, tentu membuat Marvel emosi bukan main. Tanpa sepatah kata pun, ia langsung meninggalkan rumah yang menjadi tempat tongkrongan ia dan para temannya.

"Verrel." Laki-laki dengan jaket denim itu menoleh ke belakang saat namanya terpanggil.

"Vel." Marvel menatap ruang operasi yang tertutup rapat, lalu beralih menatap Verrel.

"Penyebab?" Verrel yang sudah tau maksud dari ucapan Marvel pun menghela nafasnya, lalu menggelengkan kepalanya pelan.

"Gue nggak tau, Vel. Tadi pas gue di perjalanan pulang, Kajesha udah tergeletak di jalanan dengan pisau yang udah menancap di perutnya" jelas Verrel.

Marvel mengepalkan tangannya. Bodoh! Marvel benar-benar bodoh! Tidak seharusnya ia mengizinkan Kajesha untuk pergi hanya dengan Darlene. Teror itu benar-benar terjadi. Seharusnya ia tidak mengabaikan pesan dari orang sialan, yang sialnya ia juga belum tahu siapa sebenarnya.

"Anj, siapa yang di dalem?" Leo bertanya langsung saat dia telah sampai di depan Marvel dan Verrel, bersamaan dengan Ralfa tentunya.

"Kajesha." Ralfa dan Leo melototkan matanya terkejut mendengar jawaban Verrel.

"Kajesha? Kenapa sama dia? Kok di ruang operasi?" Ralfa bertanya dengan beruntun. Verrel pun menceritakan penyebab Kajesha berada di ruang operasi.

"WHAT THE FUCK! Kajesha di tusuk?!" Verrel mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan Ralfa.

"Gimana bisa?" Tanya Leo yang di balas gelengan oleh Verrel. "Gue nggak tau detail kejadiannya."

Ting

Nomor tak di kenal
Gimana pembukaannya?
Seru bukan?

Marvel mengepalkan tangannya kuat dengan buku jarinya yang memutih. Rahangnya mengeras dengan gigi yang juga gemlatuk. Hal itu tentu membuat tiga temannya menatap Marvel dengan bingung.

"Ada apa, Vel?" Marvel memberikan ponselnya kepada Verrel. Leo dan Ralfa pun mendekat dan ikut melihat layar ponsel milik Marvel. Mereka bertiga saling bertatapan setelah membaca pesan tersebut.

Verrel mengalihkan tatapannya kepada Marvel yang sedang duduk di bangku tunggu dengan kedua sikunya menyangga di kedua lututnya.

"Vel, jadi lo di teror?" Marvel hanya mendongak sekilas, namun Verrel tau jawabannya. Dia menghampiri Marvel lalu berdiri di depan samping laki-laki yang kini menunduk itu.

BAD COUPLE [VELJESHA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang