"Sudah siap?"
"Tentu saja."
Kim Taehyung sangat bersemangat tentang programnya yang baru bersama beberapa rekan artis diluar BigHit. Kali ini dia akan melakukan sesuatu yang berbeda. Bukan berada di panggung dengan memegang microphone, melainkan di dapur dengan berbagai peralatan memasak.
Ya, dia akan menjadi salah satu pegawai di sebuah kedai. Hal yang baru ini membuat dia bersemangat.
Pada pertemuan pertama Taehyung tidak bisa datang dan baru bisa bergabung di pertemuan kedua pra-acara. Semuanya berjalan lancar. Hanya saja ada satu hal yang sangat membuatnya terkejut, memasak. Ya, disana ia harus memasak didapur. Dalam benaknya, ia hanya akan menjadi pelayan di kedai tersebut. Tapi semua berada diluar ekspektasinya.
"Apakah kalian yakin akan menempatkanku di dapur?" Ucapnya menegaskan lagi.
"Tentu saja." Ucap sang sutradara dengan mantab.
"Tapi aku adalah member terburuk dalam urusan masak-memasak." Keluhnya dengan mulut mengerucut.
"Tenang saja, akan ada yang membantumu belajar disana." Ucap salah satu crew.
"Apakah tidak lebih baik jika aku membersihkan alat masak saja?" Ucapnya sekali lagi berharap sekarang akan berhasil.
"Tidak-tidak, kau akan tetap memasak." Ucap sang sutradara lagi.
"Sudahlah, terima saja peranmu sekarang. Bukankah lebih baik jika kau juga belajar memasak mulai sekarang? Setidaknya ada sesuatu yang bisa kau pamerkan setelah lulus dari program ini." Bujuk Park Seojoon.
"Baiklah." Putusnya setelah melihat semua mata yang sedang menunggu jawabannya.
Begitulah pertemuan kedua ini berakhir. Pada pertemuan selanjutnya mereka mulai membahas hal apa saja yang akan dilakukan disana.
*
*
*Setelah kurang lebih dua bulan persiapan, akhirnya Taehyung dan tim berangkat ke lokasi. Shooting akan dilakukan kurang lebih selama 10 hari.
Para pemain berangkat secara terpisah disesuaikan dengan jadwal masing-masing dan Kim Taehung adalah orang ketiga yang sampai di lokasi. Mereka akan tinggal bersama dalam satu rumah untuk memudahkan koordinasi.
Hari pertaman kedatangan mereka hanya akan istirahat, baru dihari kedua mereka akan memulai kegiatan. Karena ini adalah pengalaman pertama, maka Taehyung terlihat sangat bersemangat. Apalagi kali ini ia mempunyai kesempatan untuk bermain bersama para sahabatnya.
Setelah pembagian tim di malam hari sebelum tidur, pagi ini Taehyung dan Wooshik akan pergi untuk belanja kebutuhan kedai. Dengan sedikit perdebatan di supermarket, akhirnya mereka pulang dengan selamat beserta beberapa kantong belanja.
Ini adalah hari dimana ia harus belajar membuat masakan yang ada di menu. Kim Taehyung dipercaya untuk mengolah ayam. Bukan perkara mudah, karena ia sama sekali tidak bisa memasak. Yang bisa ia masak selama ini hanyalah ramen. Ini benar-benar membuatnya pusing. Tapi menyerah tidak ada dalam kamusnya. Walaupun banyak kata keluhan keluar dari mulitnya, tidak megurangi semangat untuk terus belajar.
Malam pun tiba, tidak terasa dia melalukan ini sehari penuh.
Saat dirasa punggung sudah mulai remuk karena terlalu tegang ketika memasak dan cuaca yang panas, ia merebahkan tubuhnya di salah satu sofa. Sambil menghela nafas dan menikmati empuknya busa yang membelai punggungnya, ia menerawang menatap langit-langit.
"Biasanya saat seperti ini sudah ada orang yang membantu memijit tubuhku dan mendekatkan kipas angin ke arahku. Sungguh rasanya lebih berat ketimbang konser. Punggungku rasanya mau patah." Gerutunya yang masih bisa didengar semua orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Staff Aid, Noona (Fanfiction)
Fanfiction100% fiksi Kumpulan cerita fiksi jika kalian jadi salah satu staff kesehatan bujang bangtan. Masih terbuka request yaaaa Tinggalkan jejak jika sudah membaca, vote aja gakpapa kok. Tinggalen komentar juga boleh banget, untuk memperbaiki karya. Selama...