Drrtdrrt drrtdrrt
"Yeobosseo."
"Noona, kau ada dimana?"
"Aku dikantor, ada apa?"
"Sepertinya aku dalam masalah?"
"Apa maksudmu?"
"Apakah kau bisa ke dorm sekarang?"
"Apa yang terjadi?"
"Lebih baik kau datang sekarang, Noona."
"Katakan dulu apa yang terjadi. Aku tidak bisa keluar dari kantor tanpa alasan yang jelas."
"Aku terluka. Apakah itu alasan yang cukup?"
"Namjoon-ah, jangan bercanda? Apakah kau sedang di dapur?"
"Apakah aku pernah bercanda tentang hal-hal seperti ini? Cepat datanglah ke dorm, aku dalam perjalanan dari taman tak jauh dari dorm. Aku mengendarai sepedaku."
"Jangan bilang kau jatuh dari sepeda."
"Noona, kau terlalu banyak bertanya. Cepat datang saja kemari. Aku berdarah."
"Hah? Jangan sampai saat aku datang kesana kau hanya lecet ya. Akan kupastikan kau menyesalinya."
Kau pun menutup panggilan Namjoon dan memasukkan perlengkapan ke dalam ransel. Tidak begitu terburu-buru, karena dalam pikiranmu Namjoon tidak akan terluka parah. Yaa, walaupun beberapa kali dia pernah melukai tangannya ketika ada di dapur dan ketika sedang tidak melakukan apa-apa. Kau tidak habis pikir, mengapa saat tidak melakukan apa-apa, dia bisa terluka?
Uri leader yang satu ini memang ajaib.
Kau menyampaikan ijinmu kepada orang kantor. Mereka memahaminya jika tentang Namjoon. Lalu kau memesan taksi untuk berangkat kesana. Sekitar lima belas menit dalam perjalanan, akhirnya sampai di tempat para member tinggal.
Tinggal di lantai lima membuatmu harus menggunakan lift untuk sampai disana. Sebenarnya menggunakan tangga akan lebih baik, hanya saja hari ini kau tidak ingin berkeringat. Setelah sampai didepan pintu, kau memasukkan empat digit angka yang membuat pintunya terbuka. Tidak semua staff tahu kodenya, hanya beberapa orang saja termasuk kamu.
"Aku sampai. Namjoon-ah, kamu dimana?" Teriakmu dari pintu masuk sambil mengganti sandal.
"Noonaaa, Namjoon hyung ada disini." Terdengar teriakan Jimin dari ruang tamu.
"Ow, Jimin-ah. Kau ada dirumah?" Sapamu sambil berjalan mendekat.
"Namjoon hyung terluka saat sedang berjalan di taman. Aku ingin membantunya tapi tidak tahu bagaimana caranya." Cerita Jimin dengan wajah menggebu.
Kau melihat Namjoon sedang duduk dengan kaki yang sudah dililit handuk. Terlihat darah merembes disana. Kau segera pergi ke kamar mandi untuk mencuci tangan. Lalu kembali dan duduk dekat dengan kaki Namjoon yang terluka. Kau membuka perlengkapanmu dan mengenakan sarung tangan.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" Tanyamu sambil membuka handuk yang membungkus telapak kakinya.
"Aku tadi bersepeda ke taman. Melihat rumput hijau terbentang dengan pemandangan yang indah, aku memutuskan untuk melepas sepatuku karena ingin merasakan rumput disana. Aku berlari dengan semangat tanpa menyadari menginjak batu yang tajam. Lalu ini yang terjadi."
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Staff Aid, Noona (Fanfiction)
Fanfiction100% fiksi Kumpulan cerita fiksi jika kalian jadi salah satu staff kesehatan bujang bangtan. Masih terbuka request yaaaa Tinggalkan jejak jika sudah membaca, vote aja gakpapa kok. Tinggalen komentar juga boleh banget, untuk memperbaiki karya. Selama...