"Bagaimana? kau masih bisa menahannya?""Masih. Tapi sepertinya aku tidak bisa menggerakkan tanganku dengan baik."
"Gwaenchana, setelah hari ini selesai kita akan mengurusnya."
Ya, Min Yoongi dengan cidera yang belum sepenuhnya pulih. Kali ini rasanya ia benar-benar berada pada titik sangat sakit. Selama konser dia harus menahan sakit, akhibatnya dia tidak bisa melakukan gerakan dengan sempurna.
Setelah melihat penampilanya hari ini, banyak pesan yang masuk menanyakan keadaannya. Tentu saja ini membuat Yoongi merasa kecewa. Dia merasa tidak bisa menampilkan yang terbaik dan membuat banyak orang khawatir.
"Lusa kita harus bertemu dengan dokter dan konsultasi tentang keadaanmu. Ini sudah tidak bisa diarkan. Treatmen yang biasanya kau lakukan tidak akan memberikan pengaruh banyak. Sakitnya pasti akan muncul lagi."
"Hyung, bisakah kita membicarakan ini nanti? Aku sangat lelah."
"Aku sangat mengerti kamu. Aku tahu kamu takut melakukannya, tapi kumohon kali ini. Ikuti apa yang dokter sarankan." Kata Manajer Sejin lagi.
Yoongi mengangguk perlahan sambil memijat pundak sebelah kirinya.
"Jinwoo-ssi, bagaimana menurutmu kondisinya saat ini? Sampaikan padanya kemungkinan terburuk jika dia tetap bertahan pada pendapatnya."
"Kau sudah pergi ke berapa dokter?" Tanya Jinwoo pada Yoongi.
"Empat." Jawabnya dengan malas.
"Lalu apa saran dari mereka?"
"Salah satu dari mereka mengatakan ini bisa diatasi dengan terapi."
"Dan tiga lainnya menyarankan operasi." Celetuk Manajer Sejin.
"Sebenarnya apa hasil yang kau inginkan?"
"Tentu saja sembuh."
"Lalu dengan terapi yang selama ini kau jalani, apa sudah mencapai hasil yang kau inginkan?"
Yoongi hanya diam dan menggeleng perlahan.
"Istirahatlah. Kita bisa bicarakan ini besok. Atau saat kau sudah siap."
Rasa sakit dan pembicaraan yang mereka lakukan sangat mengusik pikirannya. Hal itu membuat dia yang sangat jarang bicara menjadi lebih diam. Untuk masalah pekerjaan, dia tetap profesional. Tapi jika waktu bekerja selesai, dia akan kembali diam sambil mengutak-atik telpon pintarnya.
Seokjin berjalan mendekat dan memberikan segelas es kopi kepada Yoongi yang sedang duduk di sudut sofa. Yoongi menerimanya sambil mengucapkan terimakasih. Kemudian Seokjin duduk bersandar di sebelahnya.
"Gwaenchana?"
"Hmm." Jawabnya sambil mengangguk kecil.
"Syukurlah. Sepertinya tahun ini adalah tahun terakhir aku menyanyikan lagu solo milikku sebelum berangkat wajib militer. Sedih jika memikirkan hal itu. Tapi aku yakin ARMY akan setia menungguku kembali. Aah, aku pasti akan sangat merindukan kalian. Kira-kira apa yang akan aku lakukan selama disana ya?"
"Kau pasti akan baik-baik saja disana."
"Heei, tentu saja. Apakah kau akan mengunjungiku?"
"Aku akan pergi jika kau ijinkan."
"Hya, tentu saja aku akan mengijinkamu. Jangan lupa bawa makanan yang enak saat kau mengunjungiku." Tawa Jin di akhir kalimat tidak mengubah wajah Yoongi.
Mereka berdua diam sejenak sambil memandangi mobilitas orang-orang di depan mereka dengan pikiran masing-masing.
"Hyung..."
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Staff Aid, Noona (Fanfiction)
Fanfic100% fiksi Kumpulan cerita fiksi jika kalian jadi salah satu staff kesehatan bujang bangtan. Masih terbuka request yaaaa Tinggalkan jejak jika sudah membaca, vote aja gakpapa kok. Tinggalen komentar juga boleh banget, untuk memperbaiki karya. Selama...