Missing Yoongi #part4 √

149 9 2
                                    

Kau sudah kembali berada di kediaman Yoongi tanpa sepengetahuannya. Nyonya Min telah menyiapkan kamar persis di sebelah kamar Yoongi, dengan harapan kau bisa mendengar ketika dia sedang membutuhkan bantuanmu. Setelah menata semua barangmu, kau memilih untuk mandi. Selesai dengan kegiatan membersihkan badan, kau duduk merebahkan diri di atas tempat tidur yang bisa di tempati dua orang.

Kamar dengan nuansa hangat, sangat berbeda dengan milik Yoongi. Ukurannya tidak terlalu besar, dua sisi dinding dilapisi dengan kayu dan beberapa lukisan dengan berbagai ukuran. Di sudut ruangan ada meja kecil dengan kursi kayu yang dilapisi bantalan berwarna putih. Di sebelah kanan dan kiri tempat tidur ada nakas kecil dengan lampu meja berwarna putih gading. Dinding sebelah kanan ruangan terdapat jendela kaca berukuran cukup besar, sepertinya saat pagi menjelang kau akan disambut dengan hangatnya sinar matahari. Karena penasaran dengan apa yang tampak di balik kaca, kau berjalan dan membuka korden berwarna mocca.

Cantik. Itulah kata pertama yang terlintas di kepalamu ketika melihat sesuatu di balik sana. Lampu kota warna-warni yang menghiasi kota malam ini. Mengingat Yoongi tinggal di lantai yang cukup tinggi, jadi bisa dipastikan pemandangan seperti ini akan tersaji setiap malam tiba. Kau berjalan ke arah rak dengan beberapa buku yang tertata tapi disana. Sepertinya Yoongi juga suka membaca, beberapa diantaranya pernah kau lihat ada di tangan Yoongi.

Nyaman, sangat nyaman. Kau juga bisa mengganti warna lampunya, ingin menjadi sangat terang, hangat, dan tombol untuk menyalakan lampu yang bisa menghiasi langit-langit kamar. Seperti sedang berada di luar ruangan dengan berjuta bintang. Galaksi.

Saat tengah asik menikmati suasana kamarmu untuk beberapa hari ke depan, terdengar suara teriakan dari kamar Yoongi. Kau pun bergegas menuju kamarnya dengan piyama yang sudah terlanjur melekat di badan.

"Yoongi-ya, ada apa?"

"Aurrgh, aku tidak sengaja menggerakkan tanganku ketika akan bangun." Keluh Yoongi dengan menggosok cepat daerah sekitar luka operasi dengan wajah mengernyit menahan sakit.

Kau membenarkan letak lengannya dan membantunya mengusap daerah sekitar luka dengan lembut. Setelah rasa sakit mereda, kau menanyakan kembali apa yang ingin dia lakukan. Setelah selesai dengan urusan kamar mandi, kau kembali membantunya kembali pada posisi awal dan menata bantal agar tidak tidak terlalu sulit untuk bangun.

Yoongi menatapmu dari atas sampai bawah, sepertinya dia baru saja menyadari sesuatu.

"Ini pukul berapa? Kenapa kau masih disini? Apakah ibuku membuatmu bekerja hingga larut malam? Jamkanman, apakah kau tadi mengenakan baju ini? Ini terlihat seperti piyama?" Serentetan pertanyaan dari Yoongi tanpa jeda.

Kau hanya menampilkan senyum yang dipaksakan.

"Sudah, istirahatlah."

"Apakah ada sesuatu yang aku tidak tahu?"

Sedikit menimbang, akhirnya kau menceritakan semuanya. Mengingat kau tinggal di apartemennya. Wajah Yoongi berubah sedikit marah saat mengetahui apa yang terjadi.

"Maaf aku tidak menanyakan hal ini padamu dulu. Seharusnya aku menanyakan pendapatmu, karena aku akan tinggal disini. Jangan marah pada Nyonya Min, kurasa beliau hanya ingin yang terbaik untukmu. Jika kamu tidak berkenan, aku bisa pulang sekarang dan akan datang lagi besok pagi seperti biasanya."

Yoongi hanya diam tidak menanggapi apapun. Kau masih menunggu keputusan Yoongi. Setelah menunggu beberapa menit dan tidak ada respon apapun, akhirnya kau memutuskan untuk pulang. Tinggal dirumah seseorang tanpa persetujuan pemiliknya maka tidak akan terasa nyaman.

Kau menyampaikan apa yang baru saja terjadi kepada Nyonya Min. Sebenarnya beliau berharap kau masih tetap tinggal, mengingat bagaimana gigihnya usahamu sebelumnya. Tapi ini lain cerita. Pada saat itu kejadiannya masih di kantor dan studio, jadi masih bisa bertahan. Kau kembali ke kamar dan memasukkan kembali barang-barang yang sudah kau susun rapi di lemari ditemani oleh Nyonya Min. Beliau duduk di pinggir tempat tidur dengan wajah menyesal. Kau mengemas barangmu dengan menghiburnya.

BTS Staff Aid, Noona (Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang