"Noona, suaraku hampir hilang. Ini sudah sangat serak."
"Tidak masalah, mereka akan mengerti."
"Aku tidak yakin bisa menampilkan yang terbaik hari ini."
"Jangan khawatirkan apa yang belum terjadi. Kau masih bisa terus berusaha memberikan yang terbaik. Aku yakin kau akan menampilkan sesuatu yang tidak akan bisa dilupakan."
"Aku tidak yakin."
"Apa kau akan menyerah?"
Jimin mengacak rambutnya frustasi lalu merebahkan dirinya di sofa. Kau mengambil selimut dan menutup tubuhnya hingga sebatas dada. Lalu pergi untuk mengambil segelas air hangat dan madu untuknya.
"Duduk dan minum dulu. Ini akan membuatmu lebih baik."
Jimin duduk dengan wajah yang sama sekali tidak bahagia. "Ini apa, Noona?"
"Madu dan jahe yang diseduh dengan air hangat. Habiskan selagi masih hangat."
Lalu Jimin meminumnya perlahan sampai habis. Setelah itu ia kembali merebahkan tubuhnya.
"Apa yang kau butuhkan sekarang, Jimin-ah? Apa kau ingin aku memanggil Jinwoo sunbae?"
"Aniyo, tidak perlu. Biarkan aku istirahat sebentar."
"Baiklah."
Jimin mencoba meredakan emosi dengan tidur. Setidaknya itu bisa merilekskan pikirannya. Ia adalah salah satu member yang sangat mudah tertekan. Mungkin karena sifatnya yang sedikit perfeksionis, dia selalu memaksakan diri untuk melakukan sesuatu yang ARMY suka. Siapa yang tidak ingin memberikan yang terbaik untuk mereka? Tapi tidak perlu terlalu memaksakan diri.
Kau meninggalkan Jimin yang sudah terlihat tidur dan pergi untuk menemui crew yang lain. Kali ini BTS akan tampil di acara musik sebagai bintang tamu utama. Mereka akan membawakan beberapa lagu. Seminggu terakhir ini mereka berlatih dengan giat di sela kegiatan yang lain. Itulah mengapa Jimin terlihat sangat lelah. Sebenarnya bukan hanya Jimin yang tampak lelah, hanya saja mungkin dia sedang tidak berada pada kondisi yang baik saat ini.
Selain Jimin, Taehyung dan Yoongi juga terlihat tidur untuk mengumpulkan energi mereka. Jungkook sedang mendapatkan treatment di punggungnya. Sedangkan Namjoon, Seokjin, dan Hoseok sedang bercengkerama. Kau dan Jandi duduk tidak jauh dari mereka, menunggu instruksi selanjutnya.
Dengan inisiatifmu sendiri kau pergi membuat beberapa gelas air madu hangat untuk siapapun yang membutukan. Cuaca kali ini memang sedikit membuat tubuh bingung. Saat siang terasa sangat panas menyengat, tetapi akan tiba-tiba turun hujan atau menjadi dingin. Kurasa siapapun akan butuh asupan energi.
"Minumlah." Katamu pada Jandi sambil menyodorkan segelas racikanmu.
"Oh, gumawo. Sepertinya kau membuat ini cukup banyak?"
"Iya, kalian pasti membutuhkan ini. Cuacanya sedang tidak baik." Jandi mengangguk sambil menyeruput dari gelasnya. "Aku khawatir dengan Jimin. Kau tahu sifatnya, kan? Dia pasti akan sangat marah jika tidak bisa melakukannya saat ini."
"Apa yang terjadi dengannya?"
"Sepertinya dia sedang flu. Suaranya sedikit serak. Jadwal yang tidak masuk akal bagiku dan taping untuk acara ini dengan pola tidur yang buruk, kurasa. Hhh, aku sangat mengkhawatirkannya."
"Iya aku tahu. Lebih baik kau jangan berada jauh darinya. Untuk yang lain, percayakan padaku dan teman-teman." Kau mengangguk sambil duduk dan menghabiskan madu hangat di tanganmu.
*
Beberapa persiapan telah selesai dilakukan. Para member sudah bersiap untuk melakukan taping dua lagu. Kau masih terus berada dekat dengan Jimin sambil membawa air hangat dan oksigen.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Staff Aid, Noona (Fanfiction)
Fiksi Penggemar100% fiksi Kumpulan cerita fiksi jika kalian jadi salah satu staff kesehatan bujang bangtan. Masih terbuka request yaaaa Tinggalkan jejak jika sudah membaca, vote aja gakpapa kok. Tinggalen komentar juga boleh banget, untuk memperbaiki karya. Selama...