Promise it!

143 96 26
                                    

"Ketika gue nyaman sama seseorang, gue bakal keluarin semua sifat yang ga pernah gue tunjukin sebelumnya" - Bella

****

"Gimana keadaan lo?"

Pertanyaan itu membuat Bella menghentikan kegiatannya, jari-jari lentiknya yang tengah bekerja pada laptop tersebut, mendadak terhenti, karna pertanyaan tersebut.

Bella menoleh ke arah sumber suara, ia lalu tersenyum ketika mendapati Jimmy tengah berjalan menghampirinya.

"Jimmy!" ucapnya dengan suara manja.

Bella akan menjadi manja ketika bersama dengan orang yang menyayanginya. Ia akan mengeluarkan habit aslinya yang tidak akan pernah ia perlihatkan pada siapapun kecuali orang terdekatnya.

Jimmy mendekat dengan senyuman penuh di bibirnya, ia lalu mengeluarkan permen kesukaan gadis tersebut.

"Nih, biar tambah semangat."

Bella dengan senang hati menerimanya, ia menerima begitu banyak permen yupi dari Jimmy. Sejujurnya ia sangat membutuhkan asupan yang manis-manis saat ini, apalagi jika melihat senyum manis darimu. Uuhuuuyy!

"Ah! Tau aja, apa yang gue butuhin," ucap Bella.

"As always!" ucap Jimmy tersenyum, ia lalu mengelus puncak kepala Bella.

"Kenapa?" tanya Bella dengan raut wajah bingung.

"Lo gimana? Gue denger dari Geo, katanya lo diselingkuhin?" tanya Jimmy dengan hati-hati.

Bella yang mendengar pertanyaan itu hanya bisa diam, dan Jimmy yang melihat perubahan ekspresi dari Bella merasa bersalah hingga membuat gadis tersebut diam tidak nyaman dengan pertanyaannya.

"Sorry, gue nggak maksud," sesal Jimmy.

"It's okay!" Bella tersenyum, "Gue sekarang udah bisa hidup tanpa dia."

Jimmy yang mendengar itu, lalu tersenyum, "Jangan terlalu mikirin dia, dia aja belum tentu mikirin lo."

"I know, but it's still tight in the chest. It really hurts," ucap Bella dengan tatapan kosong.

"Give your burden to me, if you need a place to lean on, you can lean on my shoulder," ucap Jimmy dengan raut serius. "Promise me one thing, you won't cry over that asshole. your tears are precious, dan gue benci ketika lo nangis."

Bella yang mendengar ucapan dari Jimmy, teman dekatnya. Hanya tersenyum. Ia lalu mengangguk dengan semangat.

"I promise not to do something stupid like that."

"Good girl!" Jimmy mengelus puncak kepala Bella dengan pelan.

"Kenapa lo gak kerja?" tanya Bella.

Ini adalah hari kerja untuk mereka yang mempunyai pekerjaan, tapi kenapa bisa Jimmy, Kevin dan Geo berada di Bandung sepagi ini?

"Gue cuti, males ah! Di kantor juga pada gosipin lo," jawab Jimmy.

"Eh ngomongin apa?" tanya Bella penasaran.

"Ya gitu, gosip nyebar kalo lo lagi dideketin bos. Terus bos ngasih perhatian lebih sama lo. Bos biarin lo kerja di rumah gitu aja. Ah pokoknya banyak lagi," jawab Jimmy.

Bella tertawa, "Wah, gosipnya aneh banget!"

"Iya makanya, mana mereka taunya gue sama lo 'kan deket banget. Mereka nanyain itu semua ke gue," omel Jimmy.

"Wah parah ya, udah lah gak usah dijawab. Biarin aja, bilang aja no comment!" usul Bella.

"Gue udah gitu, gue diem. Malah dikira gue nutupin hubungan spesial lo sama si bos," omel Jimmy lagi.

Shadow [ PROSES REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang