Melukis bersama

118 72 11
                                    

Cklek!

Pintu berwarna putih yang menjulang tinggi itu terbuka. Geo serta wajah tampannya menyembul dari balik pintu, senyuman cantiknya tak pernah pudar dari bibir tersebut. Tanpa menunggu persetujuan sang pemilik ruangan, Geo dengan segera membanting tubuhnya di atas sofa empuk milik Bella, tangannya memijit pangkal hidungnya seraya menarik rambutnya frustasi. Beberapa kali dirinya menghembuskan nafasnya secara kasar.

Ternyata mengurus segala keperluan untuk meeting, tak semudah yang ia kira.

"Gimana? Capek, ya?"

Kedua mata Geo terbuka ketika mendengar suara lembut dari gadis tersebut.

"Banget," jawabnya.

"Kan udah aku bilang, biarin serahin kerjaan itu sama aku aja!" omel Bella.

"Tapi beib, kamu 'kan lagi ada kerjaan numpuk, kasian lah." jelas Geo

"Lagian kalo aku yang urus, semua berjalan lancar." lanjut Bella.

"Aku cuma nggak mau kamu sakit aja, apa-apa kamu yang kerjain sendiri," timpal Geo.

Bella hanya manggut-manggut, ia lalu tersenyum dalam diam.

"Wait, tunggu bentar."

Setelah mengucapkan itu, Bella keluar dari ruangannya dan segera menuju pantry, meninggalkan Geo dengan wajah bingungnya.

Tak lama kemudian, Bella datang dengan segelas minuman.

"Nih aku buatin green tea latte," Bella menaruh gelasnya di meja, ia lalu kembali menuju kursi kerjanya.

Berkas yang perlu ia tindak lanjuti sangat banyak dan numpuk, ini akan memakan waktu lama.

"Makasih ya," ucap Geo, ia lalu menyesap minuman yang diberikan oleh Bella. "Enak!"

Bella hanya tersenyum mendengarnya, dengan sesekali menatap keberadaan Geo di ruangannya.

"Banyak kerjaan?"

Pertanyaan konyol yang membuat Bella menghentikan aktivitasnya, ia lalu menatap Geo dan menyimpan kaca mata bacanya di atas kepala. Tubuhnya ia senderkan sepenuhnya pada kursi kerja tersebut.

"Pertanyaan bodoh macam apa ini?" tanya Bella tak mengerti.

"Ya maksudnya, aku tau kalo kamu pasti banyak kerjaan gitu, nggak maksud apa-apa kok serius," kilah Geo.

"Ge, kalo mau ngajak berantem mending nanti aja, ya. Aku banyak banget kerjaan yang harus aku urus, ini semua harus selesai hari ini, juga biar besok bisa dikirim ke kantor cabang." jelas Bella.

"Nggak usah dipaksain Bel, istirahat aja dulu," ucap Geo.

"Kamu kaya baru kenal aja, gak ada istirahat sebelum ini seenggaknya tinggal sisa setengahnya lagi," ucap Bella.

"Aku kenal kamu, kenal dengan sangat baik malahan. Tapi kamu gak harus gitu banget, Bel. Kerjain sesuai porsi kamu aja, sekarang kamu kerjain mati-matian juga percuma, toh gaji kamu masih sama."

Bella diam, ia lalu berjalan pelan menuju dimana Geo berada.

"Nah kalo gitu, naikin gaji aku dong," bisiknya tepat di telinga lelaki tersebut.

Geo bergidik ngeri jika melihat Bella seperti itu, seolah seperti melihat orang lain.

"Jangan nakut-nakutin!"

Bella mengernyit bingung, "Siapa yang nakut-nakutin?"

"Kamu kaya gini tuh bikin aku takut," ucap Geo.

Shadow [ PROSES REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang