Happy Reading!
"Kakak yakin ayah akan mengizinkan?" tanya Il'lya saat mendengar rencana Lo'ak.
"Ayolah, kita bukan pergi ke hutan." Mendengar balasan Lo'ak, Il'lya sedikit ragu rencana mereka akan berhasil.
"Tapi ... siapa yang akan bicara dengan ayah?" Lo'ak menatap Il'lya sambil tersenyum konyol.
"Jangan memanfaatkan adikku untuk kemauan konyolmu, Lo'ak." Kiri langsung menyela saat mengerti dengan gerak-gerik Lo'ak.
"Aku tidak mengatakan apa-apa!"
"Kau kira aku bodoh?!" tanya Kiri dengan wajah kesal. Lo'ak mengangkat bahunya tidak peduli.
"Mungkin saja."
"Sudahlah, kalian selalu seperti ini." Neteyam menyela saat melihat Kiri ingin berbicara.
"Aku tidak akan seperti ini kalau adikmu tidak memulainya, Neteyam," ujar Kiri sambil menatap Lo'ak dengan tajam.
"Aku tidak menyuruhmu untuk ikut campur," balas Lo'ak dengan nada mengejek.
"Kau lihat, kan?" Kiri berujar sambil menatap Neteyam.
Neteyam tertunduk sambil memijat dahinya.
"Bisakah kalian akur sehari saja?" tanya Neteyam sambil menatap Lo'ak dan Kiri bergantian.
Il'lya sedari tadi hanya diam, tidak mau ikut campur. Dia memilih menjauh dari ketiga saudaranya yang sedang berbicara.
Mendengar nada bicara Neteyam yang mulai berbeda, Il'lya langsung mendekati Neteyam. Merasa cara ini tidak mengganggu, Il'lya menusuk lengan Neteyam dengan sangat pelan.
Tiba-tiba Neteyam menoleh membuat Il'lya terkejut lalu bertanya sambil tersenyum kaku. "Maaf. Mengganggu, ya?"
Neteyam tersenyum kecil lalu menarik tangan Il'lya untuk ia genggam. Karena tangannya sedang digenggam, Il'lya terpaksa duduk di dekat ketiga saudaranya.
Il'lya mengarahkan satu tangannya lagi untuk mengelus punggung tangan Neteyam, mengisyaratkannya untuk menahan emosinya. Neteyam yang merasakan elusan Il'lya langsung menoleh lalu tersenyum tipis.
"Berhentilah bertengkar. Jika ada masalah, tolong bicarakan dengan baik-baik," ujar Neteyam dengan tegas.
"Kiri ... aku tidak menyuruhmu untuk mengalah, tetapi setidaknya bertindaklah sebagai seorang kakak saat kamu menyelesaikan masalah, ya?" Kiri memalingkan wajahnya, tidak menjawab ucapan Neteyam.
Il'lya yang melihatnya langsung memanggil Kiri dengan suara yang lembut. "Kakak ...."
Kiri menoleh, mendapati Il'lya menatapnya sambil tersenyum. Dadanya menghangat saat melihat senyum Il'lya yang menenangkan. "Baiklah, akan kuusahakan."
"Dan kau, Lo'ak. Jangan berulah." Melihat Lo'ak mengangguk dengan malas, Il'lya langsung menyentuh punggung tangan Lo'ak dengan pelan.
Il'lya sedang berpikir keras untuk mencairkan suasana di antara ketiga saudaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Chosen Gift || Avatar: The Way Of Water
FantasyIl'lya te Suli Kireysi'ite atau yang lebih di kenal sebagai The Chosen Gift, putri kedua dari Grace Augustine. Na'vi cantik yang memiliki prinsip hidup hanya untuk melindungi seluruh kehidupan Pandora dengan anugerah yang diberikan Eywa kepadanya. ...