16

280 39 2
                                    

Happy Reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!

1 Bulan kemudian.

Hari ini mereka berencana untuk menikmati pemandangan Pandora bersama-sama. Namun saat ini, Il'lya sedang menyaksikan pertengkaran di antara Lo'ak dan Tuk.

Melihat Lo'ak yang tidak mau mengalah seperti biasanya, Il'lya berharap Neteyam dan Kiri segera bergabung dengannya. Il'lya dibuat bingung. Di satu sisi, Il'lya ingin Tuk menuruti kemauan Lo'ak, namun di sisi lain Il'lya takut menyakiti perasaan Tuk. Akhirnya, Il'lya memilih untuk hanya diam saja, dan mengawasi mereka berdua.

"Kau tidak perlu ikut, Tuk." Lo'ak berujar. Tuk yang mendengarnya menjadi kesal.

"Kenapa memangnya? Lagi pula aku pergi dengan Kak Il'lya, bukan denganmu." Tuk membalas lalu memeluk pinggang ramping Il'lya.

Lo'ak menghembuskan napasnya dengan kasar. "Terserah kau, Tuk. Kau akan ikut jika ayah mengizinkan."

"Tidak apa-apa, Kak. Aku akan menjaganya nanti," ujar Il'lya saat melihat Tuk ingin membalas perkataan Lo'ak. Tuk menjulurkan lidahnya, mengejek Lo'ak.

"Kau terlalu sering mengikuti kemauannya, Il'lya."

"Ada apa ini?"

"Bro ...." Lo'ak menepis pelan tangan Neteyam dari kepalanya.

"Adik kesayanganmu ingin ikut,"

"Benar begitu?" Tuk mengangguk antusias.

"Tidak masalah." Tuk melompat kegirangan lalu berlari memeluk Neteyam.

"Kakak memang yang terbaik!"

Il'lya langsung melirik Lo'ak yang sepertinya tidak suka dengan keputusan Neteyam. Melihat Lo'ak yang seperti itu, perasaan Il'lya menjadi tidak enak. Dirinya menjadi penasaran kenapa Lo'ak seperti ini, padahal biasanya Lo'ak selalu mengalah jika dengan Tuk.

Il'lya perlahan mendekati Lo'ak lalu menggenggam tangannya. Lo'ak menoleh, lalu menggeleng pelan saat menangkap sinyal dari tatapan mata Il'lya kepadanya.

"Kak ...." Kiri mengangkat kedua alisnya sambil mendekati Il'lya dan Lo'ak.

"Apa Tuk bisa denganmu?" bisik Il'lya, takut Tuk mendengar percakapan mereka.

"Apa yang terjadi? Kau sakit?" Il'lya menggeleng sambil tersenyum saat menangkap rasa khawatir Kiri.

"Hari ini aku tidak mau mengendarai Ikran, Kak. Aku mau dengan Kak Lo'ak saja,"

Kiri menatap Lo'ak dan Il'lya bergantian. Kiri kembali bertanya dengan nada berbisik. "Kau yakin? Tidak mau dengan Neteyam saja?"

Il'lya mengerutkan dahinya. "Memangnya kenapa jika aku dengan Kak Lo'ak? Sama saja, kan?"

The Chosen Gift || Avatar: The Way Of WaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang