Il'lya te Suli Kireysi'ite atau yang lebih di kenal sebagai The Chosen Gift, putri kedua dari Grace Augustine. Na'vi cantik yang memiliki prinsip hidup hanya untuk melindungi seluruh kehidupan Pandora dengan anugerah yang diberikan Eywa kepadanya.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading!
"Attack! Kena kau!"
"Tuk! Come on."
"I'mdefinitely faster when i'm blue." Spider berujar.
Kiri terkekeh lalu membalas, "Skxawng."
"Seriously, hewan-hewan lebih menghormatiku. Mereka tidak menganggapku sebagai manusia."
Kiri berhenti melakukan aktivitasnya. "Wait, you're human?"
Spider tertawa sarkas lalu menoyor dahi Kiri.
· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·
Terompet berbunyi menandakan para Na'vi sudah kembali. Bunyi sorakan memenuhi tempat tinggal mereka, High Camp yang merupakan benteng Omatikaya.
"Mereka datang!" Tuk memekik senang.
Tuk berlari mendekati Kiri dan Spider. "Mereka datang! Kiri! Spider!"
Kiri dan Spider menoleh, Tuk kembali berujar, "Pasukan perang kembali! Ayo, ayo!"
Kiri berujar. "Ayo, cepat!"
Ketiganya berlari untuk mencari anggota keluarga mereka.
Di sisi lain, Neytiri yang baru saja mendarat langsung dengan cepat melompat turun. Dari sana ia melihat Tuk berlari. "Mom! Mom!"
"Tuk, Tuk, Tuk." Ibu dan anak itu berpelukan.
Kegiatan mereka terhenti saat Jake tiba-tiba berteriak. "Norm! Norm!"
"Apa yang terjadi?"
Jake dengan cepat menyodorkan tubuh Il'lya untuk Norm gendong. "Tolong obati Il'lya. Aku dan yang lain akan menyusul."
Norm mengangguk patuh, lalu berlari kecil sambil membawa Il'lya yang masih tidak sadarkan diri.
Neytiri mendekati Jake. Ia bertanya dengan khawatir. "Apa yang terjadi dengannya?"
"Ia terkena ledakan. Aku terlambat."
Neytiri mengusap bahu sang suami saat melihat raut wajahnya yang terlihat menyesal.
Lo'ak sampai. Jake yang melihatnya langsung berujar, "Berkumpul."
Neteyam mendekat sambil menundukkan kepalanya. Jake menatapnya lalu berkata, "Seharusnya kalian adalah pengintai. Begitu melihat musuh, kau harus melapor."
